
Georgia Mencekam! Demo Tolak Hukum ala Rusia Berakhir Rusuh
Ribuan orang turun ke jalan-jalan di ibu kota Georgia dalam demonstrasi hari kedua untuk menentang undang-undang "agen asing".

Ribuan orang turun ke jalan-jalan di ibu kota Georgia dalam demonstrasi hari kedua untuk menentang undang-undang "agen asing" yang menurut para kritikus akan membatasi kebebasan pers dan melemahkan upaya negara itu untuk menjadi calon anggota Uni Eropa (8/3/2023) waktu setempat. (Getty Images/Daro Sulakauri)

Dilansir The Guardian, para pengunjuk rasa yang membawa bendera Georgia, Uni Eropa, dan Ukraina berkumpul di luar gedung parlemen di Tbilisi. (DemoAFP via Getty Images/VANO SHLAMOV)

Demonstran juga memblokade Rustaveli Avenue di pusat kota, setelah ada seruan dari partai oposisi utama, Persatuan Gerakan Nasional, untuk berkumpul di sana. (Anadolu Agency via Getty Images)

Sementara itu, ratusan polisi, banyak yang membawa tameng anti huru hara, menggunakan meriam air dan gas air mata pada pengunjuk rasa untuk malam kedua berturut-turut saat bentrokan kembali pecah di Tbilisi. (Anadolu Agency via Getty Images)

Beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu dan mendorong penghalang di luar gedung parlemen, tetapi tidak seperti malam sebelumnya, tidak ada tanda-tanda pengunjuk rasa melemparkan bom molotov atau batu ke arah petugas polisi. (Anadolu Agency via Getty Images)

Adapun, Parlemen Georgia pada Selasa mengesahkan pembacaan pertama undang-undang tersebut, yang akan mewajibkan beberapa organisasi yang menerima dana dari luar negeri untuk mendaftar sebagai "agen asing". (Anadolu Agency via Getty Images)

Undang-undang, yang didukung oleh partai Georgian Dream yang berkuasa, akan mewajibkan setiap organisasi yang menerima lebih dari 20% pendanaan mereka dari luar negeri untuk mendaftar sebagai "agen asing" atau menghadapi denda yang besar. (Anadolu Agency via Getty Images)