
Sepatu Impor Bekas Dijual Karungan, Begini Penampakannya
Pasar Senen ternyata tak hanya jadi pusat pakaian bekas impor, tapi kini sudah marak sepatu impor. Kok bisa?

Pedagang beraktivitas jual beli sepatu bekas impor di pasar senen, Jakarta, Rabu, (8/3/2023). Kini heboh fenomena maraknya impor ilegal sepatu bekas antara lain diduga dari Singapura yang beredar di pasar-pasar offline maupun online di Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita merespons pemberitaan media asing soal impor sepatu bekas yang akhir-akhir ini viral. Dia mengatakan, maraknya impor ilegal sepatu bekas memang jadi penghambat pertumbuhan industri alas kaki di dalam negeri. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Pantauan CNBC Indonesia di Pasar Senen, Jakarta Pusat sejumlah toko rata rata menjual dari harga Rp200.000 -Rp700.000. Salah satu pedagang yang tidak disebutkan namanya bahwa produk sepatu tersebut berasal dari impor negara-negara Asia. "Beragam mas karena kita ngambil bal balan karungan." (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Menperin, Kemenperin berkoordinasi d engan Kemenko Perekonomian terkait masalah impor ilegal dan peningkatan pengawasan barang impor sampai ke pelabuhan terkecil. Juga berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dalam rangka penyusunan larangan terbatas (lartas) untuk tekstil dan produk tekstil (TPT). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Serta, mengusulkan penambahan pasal kewajiban pelaku usaha mencantumkan nomor registrasi barang Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3L) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) atau SNI (Standar Nasional Indonesia) pada tampilan perdagangan elektroniknya untuk produk TPT dan Alas Kaki yang diwajibkan Peraturan Menteri Perdagangan No 26/2021. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Selanjutnya, Kemenperin mengusulkan agar impor produk alas kaki tetap dilakukan (pengawasan) di border dan mengusulkan pemberian insentif Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) terhadap impor bahan baku dan bahan penolong bagi produk alas kaki merek lokal. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)