BI 'Turun Gunung' Padamkan Gejolak Rupiah Efek Powell

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Rabu, 08/03/2023 16:25 WIB
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terbukti turun langsung untuk memadamkan gejolak nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (8/3/2023).

Gejolak rupiah hari ini dipengaruhi oleh pernyataan Gubernur The Fed Jeremy Powel yang sangat hawkish menyebabkan pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan 50 basis points (bps) Fed Fund Rate-nya di FOMC bulan Maret tepatnya di minggu depan, dari ekspektasi sebelumnya yang hanya 25 bps.

Edi Susanto, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, menuturkan bahwa BI tetap mengawal rupiah ini dengan tetap masuk pasar di pasar spot maupun Derivatives Non Deliverable Forward (DNDF), untuk memastikan supply demand valas berjalan dengan baik.


"Alhamdulillah di sesi siang sampai sore tekanan melambat dan supply demand di pasar berfungsi dengan baik kembali," papar Edi kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/3/2023).

Dari catatan CNBC Indonesia, nilai tukar rupiah terus terpuruk di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (8/3/2023), rupiah ditutup di posisi Rp 15.430/US$1. Rupiah anjlok 0,55%.

Penurunan hari ini memperpanjang tren pelemahan menjadi dua hari. Pada perdagangan Selasa (7/3/2023), rupiah juga anjlok 0,36% ke posisi Rp 15.345 per dolar AS. Dalam dua hari terakhir, rupiah melemah 0,92%.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Suku Bunga The Fed Turun, Trump Ingin Ganti Jerome Powell