
Ngeri! 'Wanita Iblis' Korut Beri Ancaman kepada AS & Korsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Kim Yo Jong buka suara soal latihan militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korut). Adik perempuan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un itu memperingatkan negaranya siap mengambil tindakan luar biasa terkait latihan tersebut.
Adapun, Kim terkenal keras dalam sikap militer Korea Utara, sempat mendapat julukan 'Wanita Iblis' setelah tersiar kabar dirinya memerintahkan sejumlah eksekusi pejabat pemerintahan itu.
Sebagaimana dilaporkan KCNA, Selasa (7/3/2023), Kim mengatakan Korut akan menganggap setiap upaya AS mencegat rudal yang akan ditembakkannya sebagai "deklarasi perang yang jelas" terhadap negaranya.
"Kami selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat dan luar biasa kapan saja sesuai dengan penilaian kami," kata Kim dalam pernyataan berbahasa Inggris yang disiarkan oleh media milik pemerintah pada Selasa (7/3/2023), dikutip Yonhap.
Perempuan tersebut menambahkan bahwa Korut akan terus mengawasi gerakan militer oleh AS dan negara tetangganya tersebut.
Kim juga mempermasalahkan laporan berita tentang komandan Komando Indo-Pasifik AS, yang mengatakan bahwa Laksamana John Aquilino memperingatkan jika Korut menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke arah Pasifik, AS akan segera mencegatnya.
"Itu akan dianggap sebagai deklarasi perang yang jelas terhadap DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea), jika tanggapan militer seperti intersepsi terjadi terhadap uji coba senjata strategis kami yang dilakukan tanpa merugikan keamanan negara tetangga di perairan terbuka dan udara yang bukan milik yurisdiksi AS," katanya.
Kim belum lama ini juga mengancam bahwa Korut dapat menggunakan Pasifik sebagai "jarak tembak" sebagai tanggapan atas latihan militer bersama oleh AS dan Korsel. Beberapa pengamat mengatakan Korut mungkin menembakkan ICBM pada lintasan standar menuju Samudera Pasifik.
Dalam pernyataan terpisah, kementerian luar negeri Korut memperbaharui seruannya kepada AS untuk menghentikan latihan militer gabungannya dengan Korsel. Mereka memperingatkan bahwa "konflik fisik yang kejam" dapat terjadi di Semenanjung Korea.
"Masyarakat internasional harus ... mengirimkan sinyal yang jelas kepada AS dan Korea Selatan untuk segera menghentikan latihan perang," kata kepala bagian berita luar negeri kementerian yang tidak disebutkan namanya itu.
AS dan Korsel sebelumnya melakukan latihan udara gabungan pada Senin. Latihan ini melibatkan setidaknya satu pembom strategis B-52H berkemampuan nuklir, setelah latihan serupa pada Jumat yang memobilisasi pengebom B-1B A.S.
Sekutu juga berencana untuk menggelar latihan Freedom Shield (FS), pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer, dari 13-23 Maret. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan pencegahan terhadap ancaman nuklir dan rudal Korut.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Pecat Pejabat Militer Nomor 2 di Korut, Kenapa?
