Breaking: Gempa M 6 Guncang Tetangga RI, Kedalaman Hanya 8 Km
Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa berkekuatan (magnitudo/M) 6,0 skala Richter melanda Filipina selatan pada Selasa (7/3/2023).
Berdasarkan rilis Survei Geologi AS (USGS), gempa dangkal itu terjadi sekitar pukul 14:00 waktu setempat, berjarak hanya beberapa kilometer dari kota Maragusan di provinsi pegunungan Davao de Oro di pulau Mindanao.
Sementara itu, Pusat Seismologi Eropa Mediterania (EMSC) melaporkan kedalaman gempa hanya 8 kilometer.
Pemerintah setempat pun memperingatkan gempa susulan dan kemungkinan kerusakan.
Seorang pegawai di kantor bencana Maragusan mengatakan kepada AFP bahwa pihak berwenang sedang memeriksa laporan tanah longsor di jalan raya nasional.
"Kami belum menerima laporan kerusakan atau korban lainnya, tapi kami sedang memeriksa desa-desa di sekitar kota," katanya, menolak menyebutkan namanya.
"Hal-hal berguncang di kantor, tetapi tidak ada kerusakan."
Kopral Stephanie Clemen, bersama polisi di kota Tagum, sekitar 40 kilometer dari Maragusan, mengatakan gempa itu berlangsung sekitar 30 detik dan diikuti gempa susulan.
"Kami segera pergi ke bawah meja kami dan ketika tanah berhenti bergetar, kami langsung keluar," kata Clemen kepada AFP.
"Kami masih di luar karena gempa susulan sedang baru saja terjadi."
Meski gempa tampaknya tidak menghancurkan apapun, kata Clemen, gempa itu cukup kuat untuk "menimbulkan ketakutan".
Phoebe Alberto dan rekan-rekannya di kantor bencana di kota Bataan Baru, bersebelahan dengan Maragusan, melarikan diri dari gedung mereka saat berguncang.
"Kami masih menilai kerusakan gedung kami, jika ada," kata Alberto.
"Kami di sini di luar sekarang."
Adapun, gempa terjadi hampir setiap hari di Filipina, yang terletak di sepanjang "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik dan vulkanik yang intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Gempa besar terakhir terjadi pada bulan Oktober di Filipina utara.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter menghantam kota pegunungan Dolores di provinsi Abra, melukai beberapa orang, merusak bangunan, dan memutus aliran listrik di sebagian besar wilayah.
Sebelum itu, gempa berkekuatan 7,0 di pegunungan Abra Juli lalu memicu tanah longsor dan retakan tanah, menewaskan 11 orang dan melukai beberapa ratus lainnya.
(luc/luc)