Catat Ini! Minyakita untuk Orang Miskin, yang Kaya Minggir

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
07 March 2023 12:57
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melarang keras penjualan minyak goreng kemasan merek pemerintah, Minyakita secara online. (Tangkapan Layar Toko Online)
Foto: Kementerian Perdagangan (Kemendag) melarang keras penjualan minyak goreng kemasan merek pemerintah, Minyakita secara online. (Tangkapan Layar Toko Online)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan Minyakita diperuntukkan untuk rakyat menengah ke bawah. Sedangkan untuk orang menengah ke atas diminta untuk mengonsumsi minyak goreng premium.

"Minyakita ini terlalu sukses, semua orang mau beli MinyaKita. Sehingga yang premium pindah MinyaKita, nah tentu gak adil kan," tegas Zulhas saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Zulhas menambahkan pemerintah telah melakukan berbagai macam cara untuk membatasi penjualan MinyaKita.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melarang keras penjualan minyak goreng kemasan merek pemerintah, Minyakita secara online. (Tangkapan Layar Toko Online)Foto: Kementerian Perdagangan (Kemendag) melarang keras penjualan minyak goreng kemasan merek pemerintah, Minyakita secara online. (Tangkapan Layar Toko Online)
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melarang keras penjualan minyak goreng kemasan merek pemerintah, Minyakita secara online. (Tangkapan Layar Toko Online)

"Kan jatahnya 300 ribu ton. Oleh karena itu Minyakita di marketplace kita take down, di supermarket kita take down, masuk pasar tradisional, pasar rakyat agar rakyat (kelas ekonomi bawah) yang bisa beli," sebutnya.

Sementara itu, Zulhas menegaskan kuota produksi Minyakita dengan harga Rp 14 ribu per liter itu tetap ditambah. Tadinya, per bulan produksi Minyakita cuma 300 ribu ton, kini ditambah jadi 450 ribu ton. Minyakita sendiri diproduksi oleh perusahaan-perusahaan minyak goreng untuk memenuhi DMO demi mendapatkan izin ekspor.

"Kedua, biasanya 300 ribu ton per bulan, sekarang kita tambah jadi 450 ribu ton per bulan. Berapapun ekspornya itu, kita tetapkan 450 ribu ton. Kemarin baru percobaan pertama 450 ribu, (tapi) belum berjalan dengan baik, nah kita minta bulan ini diselesaikan," tegas Zulhas.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng, Ada Minyakita Palsu di Sragen, Pelaku Lagi Diburu!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular