Lawatan Ke Malaysia, Kadin Dorong Inovasi & Ekonomi ASEAN

Jakarta, CNBC Indonesia - Keketuaan ASEAN Business Advisory Council Indonesia yang dipimpin oleh Arsjad Rasjid mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi melalui inovasi dan inklusivitas. Melalui lawatan bisnis, Arsjad fokus memajukan tiga nilai inti yaitu sentralitas, inovasi, dan inklusivitas, yang menjadi landasan bagi lima prioritas utama dan tujuh legacy projects dari ASEAN-BAC 2023.
Arsjad yang juga menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menegaskan ASEAN-BAC menegaskan kembali komitmen bisnisnya untuk mengembangkan visi ambisius Masyarakat Ekonomi ASEAN pasca tahun 2025 di tengah lanskap ekonomi yang semakin menantang.
"Bagi kami, sentralitas ASEAN perlu dilihat sebagai suatu kesatuan yang signifikan untuk integrasi ekonomi kita. ASEAN harus dilihat sebagai suatu kawasan yang memiliki Satu Visi, Satu Identitas, dan Satu Komunitas. Sehingga kesatuan negara ASEAN tidak hanya menjadi sebuah narasi, tidak hanya dari sudut pandang bisnis, maupun investasi," ujar Arsjad dalam siaran pers, Minggu (5/3/2023)
Pertemuan tersebut juga menyoroti kebutuhan untuk secara kolaboratif membangun peningkatan kapasitas pada format standar pelaporan ESG, serta mempromosikan pendanaan skema publik-swasta dalam proyek-proyek yang berkelanjutan. Arsjad mengungkapkan beberapa legacy yang telah dipromosikan di lawatan bisnis ASEAN BAC kepada pemerintah dan sektor swasta Malaysia diantaranya adalah mengeksplorasi prakarsa legacy dalam ruang lingkup pembangunan berkelanjutan.
Hal ini termasuk termasuk Carbon Center of Excellence untuk meningkatkan aktivitas perdagangan karbon, Net Zero Emission bagi kawasan untuk memastikan pencapaian target nol bersih pada 2060.
Lawatan ke Malaysia kali ini juga menekankan semangat gotong royong yang juga telah menjadi landasan masyarakat Indonesia dan Malaysia. Hal ini tercermin melalui pertemuan antara CEO AirAsia Tony Fernandez dan Arsjad Rasjid untuk meningkatkan peran bisnis regional di ASEAN.
Pembahasan pertemuan tersebut menekankan pada upaya konkrit dalam mempromosikan konektivitas antar masyarakat melalui pertukaran bisnis, kunjungan, dan kemitraan antara bisnis dan pemerintah di kawasan.
Hubungan perdagangan Malaysia-Indonesia sangatlah kuat, total nilai perdagangan pada 2021 meningkat 43,5% dari 2020, senilai US$ 22,93 miliar. Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ketujuh Malaysia secara global, dan terbesar ketiga di kawasan ASEAN.
Dia menegaskan roadshow ke Malaysia ini bertujuan untuk membangun di atas fondasi perdagangan ini dan mempromosikan kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan dalam barang-barang konsumen sebagai prioritas utama termasuk produk halal dan bagaimana ASEAN yang terintegrasi dapat bermanfaat bagi masyarakat, bukan hanya perusahaan.
Sementara itu, Wakil Ketua ASEAN-BAC 2023 Bernardino Vega mengatakan sebagai dua negara yang memiliki sejarah dan budaya yang panjang, Malaysia dan Indonesia selalu mempertahankan hubungan yang kuat yang dibangun atas dasar saling menghormati dan pengertian.
"Pemerintah kami memiliki banyak perjanjian dan memorandum yang berupaya memperkuat kerja sama kami melalui mekanisme bilateral, tetapi kami menghargai aktivisme yang lebih besar dan partisipasi masyarakat di kedua belah pihak untuk mengupayakan dan mendorong lebih jauh kolaborasi yang saling menguntungkan," ujar Bernardino.
[Gambas:Video CNBC]
Di ASEAN-BAC, RI Dorong Implementasi QR Code di Semua Kawasan
(rah/rah)