Ada Guci Hingga Emas! Nih Wujud Harta Karun dari Laut RI

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
05 March 2023 09:40
Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)
Foto: Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki banyak sekali harta karun yang terpendam di bawah laut atau Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT). Dari ratusan titik harta karun bawah laut, baru sedikit yang sudah diangkat.

Asosiasi Perusahaan Pengangkatan dan Pemanfaatan BMKT Indonesia (APPP BMKTI) pernah mendata, potensi kekayaan harta karun di bawah laut Indonesia sangat besar. Seperti dikutip CNBC Indonesia, Minggu (5/3/2023), nilainya mencapai US$12,7 miliar atau sekitar Rp 190 triliun (kurs Rp15.000).

APPP BMKTI mencatat setidaknya terdapat 464 titik harta karun bawah laut Indonesia. Berdasarkan dokumennya, lokasi harta karun bawah laut itu meliputi Selat Bangka (7 lokasi), Belitung (9 lokasi), Selat Gaspar, Sumatera Selatan (5 lokasi), Selat Karimata (3 lokasi), dan Perairan Riau (17 lokasi).

Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)Foto: Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)
Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)

Selanjutnya, Selat Malaka (37 lokasi), Kepulauan Seribu (18 lokasi), perairan Jawa Tengah (9 lokasi), Karimun Jawa (14 lokasi), dan Selat Madura (5 lokasi).

Potensi harta karun juga diperkirakan berada di NTB dan NTT (8 lokasi), Pelabuhan Ratu (134 lokasi), Selat Makassar (8 lokasi), perairan Cilacap (51 lokasi), perairan Arafuru (57 lokasi), dan perairan Ambon (13 lokasi).

Sisanya, berada di perairan Halmahera (16 lokasi), perairan Morotai (7 lokasi), Teluk Tomini, Sulawesi Utara (3 lokasi), Papua (32 lokasi), dan Kepulauan Enggano (11 lokasi).

Menurut catatan CNBC Indonesia dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sudah ada 11 kali pengangkatan harta karun bawah laut. Pengangkatan pertama dilakukan di Pulau Buaya tahun 1990. Kemudian berlanjut di tahun 1999, ada 3 pengangkatan yaitu di Batu Hitam dan Tuban serta perairan Blanakan. Pengangkatan kembali dilakukan di tahun 2002 dengan lokasi di Selat Karimata. Berlanjut di tahun 2004-2005 di perairan Cirebon.

Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)Foto: Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)
Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)

Tahun selanjutnya, yaitu 2005 hingga 2006 pengangkatan dilakukan di perairan Teluk Sumpat. Pada 2006 juga dilakukan pengangkatan di Karang Heluputan.

Lalu ada juga pengangkatan di Laut Mandalika, Jepara, tahun 2007-2008. Perairan Karawang menyusul kemudian di tahun 2008-2009. Terakhir di perairan Belitung Timur tahun 2009. Sebagian besar yang diangkat berasal dari kapal China.

Menurut catatan CNBC Indonesia dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sudah ada 11 kali pengangkatan harta karun bawah laut. Pengangkatan pertama dilakukan di Pulau Buaya tahun 1990. Kemudian berlanjut di tahun 1999, ada 3 pengangkatan yaitu di Batu Hitam dan Tuban serta perairan Blanakan. Pengangkatan kembali dilakukan di tahun 2002 dengan lokasi di Selat Karimata. Berlanjut di tahun 2004-2005 di perairan Cirebon.

Tahun selanjutnya, yaitu 2005 hingga 2006 pengangkatan dilakukan di perairan Teluk Sumpat. Pada 2006 juga dilakukan pengangkatan di Karang Heluputan.

Lalu ada juga pengangkatan di Laut Mandalika, Jepara, tahun 2007-2008. Perairan Karawang menyusul kemudian di tahun 2008-2009. Terakhir di perairan Belitung Timur tahun 2009. Sebagian besar yang diangkat berasal dari kapal China.

Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)Foto: Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)
Penampakan harta karun bawah laut Indonesia yang sudah terangkat, (CNBC Indonesia/Wiji Nur Hayat)

Selain guci, mangkok dan piring, emas juga kerap ditemukan. Meskipun harta karun bawah laut yang berhasil diangkat jenisnya hampir sama, tetapi ada perbedaan terutama di bagian corak, tekstur serta hiasan. Corak, tekstur dan hiasan biasanya menggambarkan kekuasaan era dinasti.

Tetapi ada juga hiasan langka yang ditemukan. Misalnya kapal Arabian Dhow yang tenggelam di Batu Hitam, Bangka Belitung. Kapal ini memuat banyak benda porselen pecah belah seperti piring, guci hingga mangkok dari China yang dibubuhi gambar kaligrafi Arab.

Kuat dugaan Arabian Dhow adalah kapal pengangkut barang pesanan dari China ke Timur Tengah yang tenggelam di Batu Hitam, Bangka Belitung. Barang porselen dibuat di China tetapi hiasan dipesan langsung oleh pembeli di Timur Tengah.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Keruk Harta Karun Bawah Laut RI? Pemburu Baca Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular