
Ironi Perang Rusia-Ukraina, Putin 'Sukses' Jadikan AS Raja

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang yang dikobarkan Rusia ke Ukraina setahun yang lalu telah menggeser rantai pasokan energi global dan menempatkan Amerika Serikat (AS) di puncak negara pengekspor energi dunia.
Ketika Eropa berjuang dengan ancaman terhadap pasokan impor gas alamnya dari Rusia, eksportir AS dan lainnya bergegas mengalihkan kargo gas alam cair (LNG) dari Asia ke Eropa. Pasalnya, minyak Rusia telah dikenai sanksi, dan Uni Eropa (UE) tidak lagi menerima kargo laut Moskow.
Hal itu mengakibatkan lonjakan pengiriman produk minyak mentah dan olahan AS ke Eropa.
"AS biasa memasok persenjataan militer. Sekarang ini memasok gudang energi," kata John Kilduff dari Again Capital, dikutip dari CNBC International, Sabtu (4/3/2023).
Sejak Perang Dunia II, AS tidak begitu penting sebagai pengekspor energi. Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan rekor 11,1 juta barel produk mentah dan olahan diekspor per hari pada pekan yang berakhir 24 Februari. Menurut Citigroup, jumlah itu melebihi total produksi Arab Saudi maupun Rusia.
"Sungguh menakjubkan memikirkan selama beberapa dekade kekhawatiran tentang ketergantungan energi untuk menemukan AS adalah pengekspor LNG terbesar dan salah satu pengekspor minyak terbesar. Kisah AS adalah bagian dari pemetaan ulang energi dunia yang lebih besar," kata Daniel Yergin, wakil ketua S&P Global.
"Apa yang kita lihat sekarang adalah penggambaran ulang energi dunia yang berkelanjutan yang dimulai dengan revolusi minyak serpih (shale oil) di Amerika Serikat. ... Pada tahun 2003, AS diharapkan menjadi importir LNG terbesar."
Yergin mengatakan perubahan peran industri minyak dan gas AS dalam tatanan energi dunia akan menjadi topik pembicaraan di antara ribuan orang yang menghadiri CERAWeek, konferensi energi Global S&P di Houston dari 6-10 Maret mendatang. Pembicara di konferensi tersebut antara lain adalah CEO dari Chevron, Exxon Mobil, Baker Hughes, dan Freeport McMoRan.
Adapun, impor energi AS mencapai sekitar 30% dari total konsumsi AS pada tahun 2005.
"Ada ledakan LNG global yang menjadi lebih jelas dan terlihat di pasar," kata Pickering. "Kami telah mengubah siapa yang mengonsumsi minyak mentah dan produk apa. Kami telah benar-benar mengubah ke mana minyak Rusia bergerak," tutur Daniel Pickering, kepala staf investasi di Pickering Energy Partners.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Tahun Baru Dari Putin, Beri Sinyal Masa Depan Perang
