
Rusia di Ambang Kemenangan Besar, Kepung Kota Penting Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia di ambang kemenangan besar pertama dalam setengah tahun terakhir perang setelah berhasil mengepung kota penting Bakhmut di Ukraina.
Kepala tentara bayaran swasta Wagner mengatakan kota itu, yang telah hancur berkeping-keping dalam serangan Rusia selama lebih dari tujuh bulan, hampir seluruhnya dikepung dengan hanya satu jalan yang masih terbuka untuk pasukan Ukraina.
Reuters melaporkan penembakan intens Rusia terhadap rute yang mengarah ke barat keluar dari Bakhmut, upaya nyata untuk memblokir akses pasukan Ukraina masuk dan keluar kota. Sebuah jembatan di kota terdekat Khromove rusak oleh penembakan tank Rusia.
Tentara Ukraina bekerja untuk memperbaiki jalan yang rusak dan lebih banyak pasukan menuju garis depan sebagai tanda bahwa Ukraina belum siap untuk menyerahkan kota. Di sebelah barat, Ukraina sedang menggali parit baru untuk posisi bertahan.
Kantor berita negara Rusia, RIA, merilis video yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai pejuang Wagner yang berjalan di dekat fasilitas industri yang rusak. Seorang pejuang terdengar mengatakan tentara Ukraina sedang menghancurkan infrastruktur di permukiman dekat Bakhmut untuk mencegah pengepungan Rusia.
Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada hari Jumat (3/3/2023) untuk pengarahan dengan komandan setempat tentang cara meningkatkan kapasitas pertahanan pasukan garis depan.
Adapun, kemenangan Rusia di Bakhmut, dengan populasi sebelum perang sekitar 70.000, akan memberikannya hadiah besar pertama dari serangan musim dingin yang mahal, setelah memanggil ratusan ribu pasukan cadangan tahun lalu. Rusia mengatakan itu akan menjadi batu loncatan untuk merebut kawasan industri Donbas di sekitarnya, tujuan perang yang penting.
Sebelum perang, Bakhmut terkenal dengan tambang garam dan gipsumnya, dan Ukraina mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang kecil, tetapi kehilangan besar pasukan di sana dapat memengaruhi jalannya konflik.
"Unit-unit perusahaan militer swasta Wagner secara praktis telah mengepung Bakhmut," kata bos Wagner Yevgeny Prigozhin dalam sebuah video yang diduga diambil dari sebuah atap di sebuah desa sekitar 7 km utara dari pusat kota.
"Tinggal satu jalur (keluar) saja," ujarnya.
Dia meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memerintahkan pasukannya mundur dari Bakhmut guna menyelamatkan nyawa tentaranya.
Volodymyr Nazarenko, wakil komandan Garda Nasional Ukraina, mengatakan kepada Radio NV Ukraina bahwa situasinya "kritis", dengan pertempuran berlangsung "sepanjang waktu".
"Mereka tidak memperhitungkan kerugian mereka dalam mencoba merebut kota dengan penyerangan. Tugas pasukan kami di Bakhmut adalah menimbulkan kerugian sebanyak mungkin pada musuh. Setiap meter tanah Ukraina menelan korban ratusan nyawa bagi musuh," katanya.
"Ada lebih banyak orang Rusia di sini daripada amunisi yang kita miliki untuk menghancurkan mereka."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Akui Mustahil Menang Perang jika Tak Rebut Kota Ini
