Menteri PUPR Kirim Tim ke Turki, Buat Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan mengirimkan tim ke Turki. Bukan untuk bantuan kemanusiaan, melainkan untuk mempelajari konstruksi bangunan di Turki yang banyak roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8.
"Kementerian PUPR dan Persatuan Insinyur Indonesia akan mengirim tim ke Turki. Bukan untuk bantuan kemanusiaan, tapi untuk mempelajari, kenapa masifnya keruntuhan gedung di sana," kata Basuki dalam Rakornas PB 2023, di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Dia mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan dalam upaya mengantisipasi pra bencana, agar kerusakan parah akibat gempa seperti di Turki tidak terjadi di Indonesia.
"BMKG sudah menyampaikan ada tiga sumber gempa yang terjadi sekaligus. Masifnya keruntuhan bangunan itu mungkin ada sesuatu di dalamnya, dan kami ingin mempelajari itu untuk bisa dipakai di Indonesia," ujarnya.
Basuki menuturkan bahwa pihaknya berupaya meningkatkan ketahanan konstruksi bangunan di kota-kota besar dan daerah rawan gempa. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukannya, satu, melakukan evaluasi audit berkala ketahanan konstruksi terhadap guncangan gempa.
"Jadi ini mohon kepada Pemprov Kabupaten/Kota, kalau ada tim yang melakukan audit terhadap ketahanan gempa ini. Sebagai contoh, kami telah mengaudit 22 stadion, 4 stadion rusak ringan, 13 stadion rusak sedang, dan 5 stadion rusak berat, 1 harus dirobohkan," tuturnya.
Upaya yang kedua, penguatan konstruksi pada bangunan yang belum memenuhi standar. Selanjutnya, PUPR akan menerapkan standar bangunan tahan gempa melalui mekanisme persetujuan bangunan gedung.
"Yang disampaikan Bapak Presiden, antisipasi itu berarti penanganan non-struktural mengantisipasi kejadian serupa, (dengan) mengedukasi dan melatih masyarakat, dan ini sudah dilakukan dan harus dilakukan berulang sehingga jadi satu kebiasaan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti daerah Sumedang yang masih banyak berdiri bangunan di lokasi rawan longsor. "Pemanfaatan tata ruang, daerah-daerah Sumedang, daerah Rawang longsor tapi real-estate masih bertumbuhan di bukit-bukit itu. Ini adalah pemanfaatan tata ruang yang masih lemah, dan konstruksi bahan gempanya building code," kata dia.
Basuki juga mengimbau agar Satpol PP bisa mengawasi bangunan-bangunan yang tidak seharusnya berdiri di tata ruang yang tidak baik.
"Kalau kamu mendampingi bapak Presiden ke daerah, selalu beliau menggerutu, 'ini kok (di sini)'. Beliau menyampaikan Satpol PP mestinya bisa mencegah, karena beliau pengalaman Wali Kota dan Gubernur, Satpol PP harusnya diberi tugas mengawasi bangunan yang tidak berada di tata ruang yang baik," ungkapnya.
(wur)