
Sri Mulyani Happy! RS Hingga GBK Setor ke Negara Rp 89,5T

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan melaporkan, badan layanan umum (BLU) yang dibiayai lewat APBN telah menyumbang Rp 89,5 triliun pada 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BLU yang sebesar Rp 89,5 triliun tersebut melampaui target PNBP BLU pada 2022 yang sebesar Rp 78,8 triliun.
Adapun penerimaan ke negara yang sebesar Rp 89,5 triliun tersebut berasal dari 260 satuan kerja BLU pada 2022. Jumlah BLU yang dibiayai APBN pun terus meningkat trennya sejak 2015 hingga 2023.
Pada 2021 jumlah BLU tercatat mencapai 252, lalu naik menjadi 260 BLU pada 2022 dan pada tahun ini tercatat 264 BLU yang harus dibiayai APBN.
Ratusan BLU tersebut, kata Sri Mulyani terdiri rumah sakit, sarana pendidikan, hingga fasilitas umum seperti Gelora Bung Karno (GBK). Dengan total aset sebesar Rp 1.170 triliun.
"Banyak BLU rumah sakit dan pendidikan yang mulai pulih sesudah mengalami pukulan covid," jelas Sri Mulyani saat membuka acara Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum Tahun 2023, Kamis (2/3/2023).
Sri Mulyani meminta kepada seluruh pengelola BLU yang didanai dari APBN untuk bisa mengelola asetnya dengan baik, jangan sampai aset BLU yang sebesar Rp 1.170 triliun dibiarkan tidur. "Asetnya jangan dibiarkan tidur, asetnya harus bekerja," ujarnya.
Bendahara negara ini pun mengingatkan, tak ada salahnya untuk membuat aset BLU ini menjadi produktif dengan dikomersialkan Namun dengan berpacu pada rambu-rambu tata kelola yang baik.
Pengelolaan sarana dan fasilitas BLU, kata Sri Mulyani jangan sampai menimbulkan malapetaka, seperti korupsi.
"Saat pengelolaan aset dan masih dapat suntikan APBN, para pengelola dan dewan pengawas harus berpikir kreatif, inovatif, dan berpikir keras dengan aset yang kita miliki untuk memperbaiki kualitas layanan," jelas Sri Mulyani.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kemenkeu Astera Prima menambahkan, layanan BLU saat ini semakin inklusif dan merata.
Pelayanan BLU telah tersebar kepada sarana pendidikan, rumah sakit, infrastruktur dan sebagainya.
Prima merinci, pada saran pendidikan, sebanyak 185.632 mahasiswa yang berasal dari kelompok masyarakat kurang mampu dan tinggal di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) mendapatkan tarif diskon dan beasiswa pada 2022.
Kemudian pada 2022, BLU di bidang kesehatan telah melayani lebih dari 12,15 juta pasien rawat inap dan rawat jalan, naik sebesar 22,91% dari tahun 2021.
Realisasi pelayanan BLU di bidang infrastruktur, yakni telah menghubungkan jaringan internet di 57 kabupaten/kota pada wilayah 3T. Pengadaan lahan bagi 52 ruas jalan tol, 37 bendungan, 9 jalur kereta api, dan satu pelabuhan.
"Serta 5 pembangunan irigasi, dan satu pelabuhan. Juga memberikan dana bergulir sebesar Rp 43,1 triliun kepada lebih 7,8 juta pelaku UMKM," jelas Astera.
Astera juga menjelaskan jumlah layanan BLU pada 2023 yang mencapai 264 terdiri dari 106 BLU kesehatan, 114 BLU pendidikan, 9 BLU pengelola dana, 7 BLU pengelola kawasan, dan 28 BLU PBJ lainnya.
(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Sri Mulyani Was-was Pegawainya Digoda 'Setan & Tuyul'
