Jokowi Tinjau Pabrik Alumunium Terbesar RI Bernilai Rp30,5 T

pgr, CNBC Indonesia
Kamis, 02/03/2023 11:10 WIB
Foto: Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) aluminium terbesar di Indonesia milik PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) di Tanah Kuning, Kalimantan Utara, Selasa (28/3/2023).

Smelter aluminium dengan investasi sekitar US$ 2 miliar atau Rp30,55 triliun (kurs Rp15.278 per US$) ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara yang dibangun KIPI. Hal itu dalam rangka mendukung program hilirisasi industri sumber daya alam yang dicanangkan pemerintah untuk memberikan nilai tambah bagi bahan mentah serta pemanfaatan energi hijau.

Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat mengatakan, pembangunan smelter sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk melakukan hilirisasi mineral. Dengan begitu bisa memberikan nilai tambah dan berkontribusi bagi pendapatan dan devisa negara.


Ia berharap upaya perusahaan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina, dan meningkatkan penerimaan pajak negara. Selain itu, mampu menyerap lebih dari 6.000 tenaga kerja lokal pada fase konstruksi dan sekitar 1.500 tenaga kerja lokal pada fase operasi.

"Selanjutnya kami terus bekerja keras untuk mencapai target Commercial Operation Date (COD) yang direncanakan pada semester pertama tahun 2025," ujar Christian. PT Kalimantan Aluminium Industry yang merupakan anak perusahaan grup PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.

PT Kalimantan Aluminium Industry membangun smelter aluminium di lahan seluas 600 Ha dengan kapasitas produksi aluminium pada fase pertama sebanyak 500.000 tpa aluminium.

Tahapan prakonstruksi smelter aluminium juga telah berjalan. Antara lain pemesanan dan pelunasan beberapa long lead items serta pembangunan jetty untuk kebutuhan konstruksi. Alat-alat berat dan material juga telah masuk ke lokasi untuk pelaksanaan konstruksi.

Selain itu, main equipment pembangkit listrik untuk mendukung operasi aluminium di tahap pertama dalam proses fabrikasi. Upaya KAI dalam meningkatkan ketersediaan aluminium demi peningkatan daya saing produk sumber daya alam di Indonesia ini diharapkan turut membantu pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Selain itu, turut berperan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Aluminium Naik, Inalum Waspadai Dampak Ekonomi Global