Bukan Nikel, Harta Karun RI Ini Juga Jadi Primadona Dunia

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
09 January 2024 14:05
Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra)
Foto: Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia punya 'harta karun' berupa sumber daya alam (SDA) yang berlimpah. SDA itu bisa ditingkatkan menjadi komoditas bernilai tambah, salah satunya adalah aluminium hasil dari pengolahan bauksit menjadi alumina. 

Bahkan, aluminium ini ditaksir menjadi primadona dunia di masa depan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, Danny Praditya. Ia mengatakan secara global, Aluminium bisa menjadi komoditas primadona dan memiliki masa depan yang cerah.

"Kalau kita lihat secara global Aluminium ini menjadi salah satu primadona dan komoditas yang cukup cerah masa depannya karena banyak sekali dibutuhkan untuk tidak hanya yang konvensional," ungkap Danny kepada CNBC Indonesia saat ditemui di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, dikutip Selasa (9/1/2024).

Hal itu lantaran aluminium banyak dibutuhkan untuk pembangunan, otomotif, kelistrikan, peralatan rumah tangga, hingga kebutuhan ekosistem energi baru terbarukan (EBT) dan ekosistem kendaraan listrik.

"Sekarang untuk construction, kemudian untuk otomotif, untuk electricity industry tapi juga sekarang home appliance, dan yang lebih besar lagi adalah untuk renewable energy, termasuk electric vehicle ecosystem," lanjutnya.

Adapun, Danny mengatakan hingga saat ini khususnya untuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik bahkan membutuhkan komposisi aluminium yang lebih banyak bila dibandingkan dengan komoditas nikel.

"Jadi kalau selama ini kita lihat EV itu butuh nikel yang mencapai 18%. Ternyata komponen aluminium itu mencapai 19% lebih besar daripada nikel sendiri," jelasnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa ada kemungkinan nikel akan tergantikan dengan aluminium dalam pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik.

"Tapi aluminium itu dipakai untuk cassis, trim, sheet, untuk plat. Nah itu yang sebetulnya lebih tidak tersubstitusi. Sehingga kebutuhan aluminium ke depannya harusnya lebih firm dan lebih berpotensi," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Proyek Bauksit-Aluminium Terintegrasi, MIND ID Gencar Eksplorasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular