Economic Outlook 2023

Bos Bayan Ramal Permintaan Batu Bara Melejit Tahun Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
01 March 2023 17:20
Direktur PT Bayan Resources Alexander Ery Wibowo dalam Economic Outlook 2023 dengan tema
Foto: Direktur PT Bayan Resources Alexander Ery Wibowo dalam Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/2/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memproyeksikan permintaan batu bara dunia pada 2023 ini masih tetap akan melejit.

Direktur PT Bayan Resources Alexander Ery Wibowo mengatakan bahwa melejitnya permintaan batu bara dunia pada tahun ini juga akan mendongkrak pada permintaan batu bara dari tambang Indonesia.

Alexander menyebut, peningkatan permintaan batu bara dunia pada tahun ini dipicu oleh permintaan kebutuhan batu bara di China, India, Asia Tenggara maupun Bangladesh.

"Saya pikir demand (batu bara) akan terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kuantitasnya," ungkap Alexander dalam acara Economic Outlook 2023 CNBC Indonesia dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" CNBC Indonesia di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/02/2023).

"Negara ASEAN masih fokus untuk pertumbuhan ekonomi saat ini," lanjutnya.

Namun demikian, dirinya memperkirakan harga batu bara tahun ini tak semenarik tahun lalu. Bahkan, penurunannya bisa cukup signifikan.

Ia memprediksi, harga batu bara dunia sepanjang tahun ini mentok di kisaran US$ 250 hingga US$ 300 per ton. Angka ini tentu jauh di bawah rata-rata harga sepanjang tahun lalu yang sebesar US$ 345,4 per ton.

"Kalau prediksinya batu bara Newcastle sekitar US$ 250-300 tahun ini, dalam kondisi normal tidak ada anomali," tuturnya.

Dia menambahkan, sulit bagi batu bara untuk mengalami lonjakan harga seperti pada tahun lalu.

Sebagai catatan, harga batu bara pada 2022 melambung bahkan menembus rekor tertinggi dua kali. Rekor tertinggi terakhir pada 5 September 2022 yakni di angka US$ 463,75 per ton.

Perang Rusia-Ukraina, krisis energi di Eropa, krisis listrik di India, dan larangan ekspor Indonesia membuat harga pasir hitam melambung.

Namun, sejak awal tahun ini, harga pasir hitam terus anjlok. Harganya bahkan turun di bawah US$ 200 atau kembali ke level sebelum perang Rusia-Ukraina.

Sebelumnya, Analis Reuters Clyde Russell mengatakan telah terjadinya peningkatan permintaan batu bara kokas.

Pengiriman batu bara kokas naik menjadi 24,84 juta ton pada Januari 2023, rekor tertingginya sejak Juli 2022. India adalah pembeli terbesar dengan jumlah menembus 6,06 juta ton disusul kemudian dengan Jepang dengan 5,01 juta ton.

Impor batu bara kokas China meningkat menjadi 2,54 juta ton pada Januari, naik dari Desember 2022 yang tercatat 2,3 juta ton. Impor batu bara kokas Eropa naik 3,81 juta ton pada Januari 2023, dari 3,55 juta ton pada Desember 2022.

"Permintaan batu bara kokas sepertinya terus naik tetapi pasokannya mengalami gangguan. Secara keseluruhan, permintaan impor batu bara kokas naik dalam beberapa bulan terakhir. Ini adalah faktor fundamental untuk menguat," tutur Russel, dikutip dari Reuters.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor Batu Bara Pakai HBA, Kontrak Jangka Pendek-Panjang Disesuaikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular