Cerita Sri Mulyani 'Risih' Dengar Celetukan Orang RI Soal Tol

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 01/03/2023 13:25 WIB
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/2/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak risih mendapati celetukan setelah dibuatkan jalan-jalan tol oleh pemerintah. Celetukan itu menggambarkan proses pembangunan infrastruktur tanpa memperhatikan risiko pemerintah.

Salah satu celetukan yang ia ingat adalah saat bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono mengunjungi Proyek Jalan Tol Ruas Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (27/2/2023).


Proyek jalan tol ini akan menyambungkan Kawasan Segitiga Joglosemar (Jogja, Solo & Semarang) dan telah menyedot APBN sebesar Rp 5,9 triliun untuk pembebasan lahannya.

"Orang kan selalu bilang, seolah-olah kalau infrastruktur sudah jadi kayak kemarin saya sama Pak Bas di tol Joglosemar, orang anggapnya kalau sudah jadi, mereka naik tol, rasanya ya memang seharusnya kita punya kayak gini," kata Sri Mulyani dalam acara Innovative Financing in Unity PT PII, Rabu (1/3/2023).

Celetukan itu menurutnya tidak menggambarkan keseluruhan upaya pemerintah dalam membangun satu proyek infrastruktur seperti jalan tol. Sebab, di dalam pembangunan itu ada proses panjang yang dikerjakan dan banyak risiko yang ditanggung.

"Padahal untuk membuat sebuah even satu jalur jalan tol dari mulai pembebasan tanah, bicara masalah sosialnya, environtmentalnya, kemudian governancenya, itu sesuatu yang harus ESG," tuturnya.

"Kemudian tata kelola Pak Bas sendiri, oh waktu dibangun tanahnya bergerak, tanahnya gambut, berubah lagi dari sisi teknis ada risikonya," ungkap Sri Mulyani.

Selain proses pembangunannya yang membutuhkan perencanaan matang, ia menekankan, infrastruktur jalan tol juga memiliki risiko dalam pendanaannya. Terlebih turut memperhitungkan risiko nilai tukar.

"Dari masalah financingnya, kalau kita kelola tadinya rupiah masih di Rp14.000, sekarang Rp15.000 berubah lagi interest ratenya dari 6% menjadi 8%, bergerak lagi. Jadi ini semuanya adalah waktu membangun infrastruktur, apalagi jaminanya bisa 15-30 tahun," ujar dia.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Manfaatkan Libur Panjang Dengan Diskon Tarif Tol