Internasional

OECD Bagikan Kabar Baik, Ekonomi Dunia Gak Gelap Lagi!

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
25 February 2023 13:15
Logo OECD (File REUTERS)
Foto: Logo OECD (File REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann mengatakan prospek ekonomi global akan sedikit lebih cerah tahun ini. Meskipun begitu, tantangan inflasi akan tetap ada.

"Prospek dunia sedikit lebih cerah pada awal 2023 daripada yang kami perkirakan dua atau tiga bulan lalu," katanya kepada CNBC "Street Signs Asia", Jumat (24/2/2023).

Cormann membenarkan bahwa harga energi dan pangan secara substansial lebih rendah dari harga puncaknya. Menurutnya, harga energi turun secara signifikan karena Eropa berhasil mendiversifikasi sumber energinya. Selain itu, karena "musim dingin yang jinak" membantu mengurangi permintaan energi yang membuat harga gas tetap rendah.

Pada bulan November, OECD mengatakan perang agresi Rusia melawan Ukraina telah memicu kejutan harga energi besar-besaran yang tidak pernah terlihat sejak tahun 1970-an.

"Ekonomi global diproyeksikan akan tumbuh jauh di bawah hasil yang diharapkan sebelum perang - pada tingkat sedang 3,1% tahun ini [2022], sebelum melambat menjadi 2,2% pada tahun 2023 dan pulih secara moderat ke laju yang masih di bawah standar 2,7% pada tahun 2024," pungkas Cormann.

Laporan itu lebih lanjut menyoroti ekonomi pasar berkembang Asia yang diperkirakan mencapai hampir tiga perempat dari pertumbuhan PDB global pada tahun 2023z Hal ini lantaran Eropa dan AS melambat tajam.

Namun, Sekjen OECD itu mengatakan risiko inflasi terus bertahan dan perlu ditangani dengan baik. Risiko itu harus dikelola dengan baik selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

"Inflasi mulai turun, tetapi kita belum berada di atas tantangan inflasi. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi inflasi dan itu disertai dengan risiko," kata Cormann.

Ia menyoroti Federal Reserve (The Fed) AS yang mengambil tindakan agresif tahun lalu dengan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan tekanan harga yang melonjak. Sekarang The Fed terus melawan inflasi dengan cara yang lebih stabil yang memungkinkan data untuk masuk dan memungkinkan langkah-langkah yang sejalan untuk berdampak.

"Itulah yang kami harapkan dilakukan oleh bank sentral di seluruh dunia, untuk terus memantau data dan terus menyesuaikan keputusan," ujar Cormann.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fix! OECD Tegaskan Dunia Gelap & Resesi Itu Nyata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular