Sri Mulyani Klaim 78.624 Pejabat Kemenkeu Lapor Harta ke KPK
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sebanyak 78.624 pejabat di jajarannya telah menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk pendataan 2022.
Jumlah ini, kata Sri Mulyani, setara dengan 99,98% dari total pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mencapai 78.640 pegawai.
"Laporan harta kekayaan untuk tahun 2022 ini 99,98% melakukan pelaporan, untuk tahun 2021 99,87% melakukan pelaporan, untuk tahun 2020 99,86% melakukan pelaporan," kata Sri Mulyani saat konferensi pers, Jumat (24/2/2023).
Seperti diketahui, KPK telah mewajibkan para pejabat atau pegawai yang menjadi wajib lapor LHKPN Periodik melaporkan harta kekayaan tahun pelaporan 2022 secara online mulai tanggal 1 Januari 2023 sampai dengan 31 Maret 2023.
Sri Mulyani menekankan, mereka yang tidak melakukan laporan diberikan tindakan disipilin. Laporan itu nantinya akan dianalisis untuk kemudian ditindaklanjuti apabila berisi atau menunjukkan suatu perkembangan yang tidak wajar dari harta kekayaan pejabat maupun pegawai Memenkeu.
"Saya meminta kepada Inspektorat Jenderal untuk betul-betul menunjukkan langkah yang kredibel di dalam menganalisis dan melakuakn tindakan agar kewajaran dari harta kekayaan para pejabat dan pegawai Kemenkeu dapat dipastikan," tuturnya.
Persentase angka yang melaporkan LHKPn seperti yang disampaikan Sri Mulyani ini terbilang cepat, sebab melansir elhkpn.kpk.go.id ternyata terdapat 13.885 pegawai Kemenkeu yang belum melaporkan harta kekayaan 2022 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kemarin.
Total terdapat 32.191 orang di jajaran Kemenkeu yang wajib lapor harta kekayaan. Sampai Kamis (23/2/2023), baru 56,87% atau 18.306 orang yang sudah lapor.
Adanya ulah gaya hidup mewah anak pejabat pajak di Jakarta Selatan, membuat seluruh karyawan Kementerian Keuangan hingga kini menjadi sorotan publik.
Seperti diketahui, Mario Dandy Satrio anak pejabat Eselon III Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo (RAT) kerap memamerkan hidup mewah di media sosialnya.
Selain suka pamer harta kekayaan di media sosial, Mario juga kini terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap anak pengurus pusat GP Ansor bernama Christalino David Ozora.
Hal ini kemudian menyeret perhatian publik mengenai besaran kekayaan sang ayah RAT, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum di Kanwil Jakarta Selatan II.
Berdasarkan data LHKPN terakhir pada 31 Desember 2021 harta kekayaan RAT mencapai Rp 5,1 triliun atau tepatnya Rp 56.104.350.289.
Namun, diduga yang bersangkutan belum melaporkan seluruh harta kekayaannya, termasuk kendaraan yang kerap dipamerkan Mario di akun media sosialnya.
Dalam akun media sosial Mario terlihat memiliki motor gede (Moge) Harley Davidson, serta mobil kendaraan Rubicon. Mobil Rubicon ini merupakan kendaraan yang dipakai Mario untuk mendatangi korban penganiayaan di Pesanggrahan, Jakarta, Selatan.
(haa/haa)