Sri Mulyani Warning Anak Buah: Ini Kasus Kekerasan Terakhir!
Jakarta, CNBC Indonesia - Imbas adanya kasus kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio, anak dari pejabat pajak Eselon III Rafael Alun Trisambodo (RAT) membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani geram.
Sri Mulyani bahkan memutuskan untuk mencopot sementara jabatan RAT sebagai Kepala Bagian Umum di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan pun akan langsung memeriksa pelanggaran disiplin yang dilakukan RAT atas kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya terhadap putra petinggi GP Ansor.
Perintah pelarangan disiplin kepada RAT juga diberikan, terkait gaya hidup mewah keluarga RAT.
"Saya juga sudah meminta agar pemeriksaan pelanggaran disiplin saudara Rafael (RAT) ditindaklanjuti. Saat ini telah diterbitkan surat tugas pelanggaran disiplin untuk saudara RAT yaitu Nomor ST 321/Inspektorat Jenderal/IJ/IJ.1/2023," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (24/2/2023).
Bendahara negara ini pun mengecam, bahwa segala tindak kekerasan dan kekejian yang dilakukan oleh seluruh elemen pegawai di Kementerian Keuangan.
Sri Mulyani menegaskan dan menginstruksikan, agar hal serupa tidak terulang kembali. "Kekejian dan kekerasan ini adalah yang terakhir. Tidak bisa dimaafkan dan tidak bisa dibiarkan," ujarnya lagi.
Nama Rafael terseret kasus penganiayaan yang menimpa David, putra petinggi GP Ansor. Pasalnya, penganiayaan dilakukan oleh anaknya Mario Dandy Satrio.
Selain penganiayaan, Rafael juga disorot terkait hartanya yang berdasarkan data LHKPN tembus Rp 56 miliar. Harta tersebut terhitung 4 kali lebih besar dibandingkan milik Dirjen Pajak Suryo Utomo.
Kendati demikian, meski sudah dicopot dari jabatannya oleh Sri Mulyani, status RAT tetap masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Tetap ASN yang berarti tetap terikat dengan seluruh kode etik disiplin dan aturan administrasi ASN, pencopotan hanya dilakukan karena pemeriksaan akan dilakukan, ini untuk mempermudah pemeriksaan," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara yang ada dalam kesempatan yang sama.
(cap/cap)