Tegas! Jokowi Siapkan Jurus RI Bisa Loncat Jadi Negara Maju

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 22/02/2023 14:22 WIB
Foto: Presiden Jokowi dalam Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah pada (22/2/2023). (Tangkapan Layar Youtube tvMu Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Pembukaan Muktamar XVII PP Pemuda Muhammadiyah, Rabu (22/2/2023) menegaskan bahwa pemerintah bersikeras untuk menaikkan derajat Indonesia yang saat ini menjadi negara berkembang, berubah menjadi negara maju.

Salah satu jurus Presiden Jokowi untuk merealisasikan Indonesia menjadi negara maju adalah dengan cara membentuk ekosistem yang dibutuhkan oleh negara-negara lain seperti misalnya ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).

Presiden Jokowi mengatakan, berkaca pada negara tetangga seperti Taiwan dan Korea Selatan dan Jepang, di mana negara-negara tersebut bisa melakukan loncatan menjadi negara maju. Ia juga enggan berkaca kepada negara-negara di Amerika Latin yang sejak lama atau sejak tahun 1950 - 1960-an masih bertahan di negara berkembang.


"Saya lihat apa sebabnya, ternyata mereka memiliki barang, memiliki produk yang dihasilkan SDM mereka yang menyebabkan negara lain tergantung pada dia. Kita sekarang negara berkembang tapi keinginan untuk menjadi negara maju itu harus, dengan cara apapun harus," ungkap Jokowi, Rabu (22/2/2023).

Jokowi mengungkapkan kenapa Korea Selatan bisa meloncat menjadi negara maju. Ia bilang, bahwa Korsel memiliki digital komponen yang semua negara semua perusahaan membutuhkan. Sementara Taiwan memproduksi chip yang semua negara dan perusahaan besar butuh dan tergantung pada mereka. "Oleh sebab itu kita juga harus memiliki produk barang yang negara lain tergantung pada kita," terang Jokowi.

Untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju, kata Jokowi, Indonesia memiliki bahan mentah dalam pembuatan baterai kendaraan listri atau EV. Di mana kelak, baterai kendaraan listrik ini akan menjadi ekosistem yang dibutuhkan oleh negara-negara lain.

"Karena kita nikel punya, nikel kita memiliki, tembaga kita memiliki, timah kita memiliki, bauksit kita memiliki, karena semua komponen yang dibutuhkan untuk mobil listrik itu ada di indonesia," ungkap Presiden Jokowi.

Hanya saat ini, kata Presiden Jokowi, yang dibutuhkan Indonesia bagaimana mengintegrasikan nikel yang ada di Sulawesi, tembaga yang ada di Sumbawa dan Papua, Timah di Bangka Belutung serta Kalimantan Barat menjadi barang yang namanya EV baterai dan ekosistem yang lebih besar lagi.

"Menjadi mobil listrik yang ke depan itu semua negara akan membutuhkan dan nilai tambah yang kita akan dapat itu bisa berlipat lipat. Jangan sampai kita sudah berpuluh-puluh tahun bahkan beratus tahun dari zaman voc yang diekspor itu selalu bahan mentah, selalu raw material sehingga nilai tambah kita gak punya," ungkap Jokowi.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bupati Bulungan Ungkap Nasib Proyek Industri Warisan Jokowi