
"Ka'bah Baru" Arab Disorot Barat, Bawa Muslim & Non Muslim

Jakarta, CNBC Indonesia - Barat menyoroti pembangunan The Mukaab di Riyadh, Arab Saudi. Bangunan ini akan menjadi simbol wilayah prestisius baru di ibu kota kerajaan.
The Mukaab, berbentuk kubus dengan tinggi, lebar dan panjang 400 meter. Bagi beberapa pihak yang menyindir pembangunannya, ini disamakan dengan "Ka'bah baru".
Hal itu merujuk bangunan suci Muslim. Ini juga menyorot makin kuatnya "tangan" Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman (MBS) dalam kerajaan.
Terbaru, pembangunan The Mukaab kini juga disorot Barat. CNN International juga mengulasnya dengan menggaitkannya dengan banyaknya proyek ambisius dilakukan kerajaan.
Setidaknya ada dua hal yang dilihat. Pertama kampanye "narasi" baru Arab Saudi untuk menjauhkan diri dari stereotip pelanggaran HAM yang kerap diberitakan media Barat.
"Dulu, Anda akan berdiskusi negatif tentang Arab Saudi yang berafiliasi dengan pelanggaran hak asasi manusia," kata peneliti di Institut Studi Timur Tengah King's College London, Andreas Krieg.
"Tapi sekarang mereka mencoba mendorong narasi baru untuk menjadi negara pembangunan dan negara yang dapat membangun kota-kota futuristik," ujarnya.
![]() Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) akan membangun gedung raksasa berbentuk kubus atau The Mukaab yang dikritik sejumlah pihak sebagai Ka'bah baru. (Tangkapan layar newmurabba.com) |
Kedua ini juga dilakukan untuk memenangkan lomba melawan Dubai dan dan ibu kota Qatar, Doha, yang telah lebih dulu mencoba memposisikan diri sebagai pusat pariwisata dan investasi regional. Fokus Arab Saudi yang selama ini terlalu ke pariwisata Muslim bergeser ke non Musli.
"Menjadi yang kedua dalam lomba selalu merupakan tempat yang sulit untuk memulai ketika Anda ingin menjadi pemimpin," kata Direktur Program Kebijakan Teluk dan Energi di The Washington Institute, Simon Henderson.
"Mereka telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk tidak menarik pengunjung asing non-Muslim," tambahnya lagi.
Mengutip Global Destination Cities Index yang dirilis oleh Mastercard, Arab Saudi selama ini memang berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$20 miliar atau Rp300 triliun, dari turis Muslim pada 2018 melalui penyelenggaraan ibadah haji.
Di 2022 lalu, pendapatan Arab Saudi dari haji diperkirakan bisa mencapai US$30 miliar.
Perlu diketahui The Mukaab sendiri berada di proyek "Murabba Baru" (alun-alun baru). Ini dimaksudkan untuk memperluas ibu kota sekitar 19 kilometer persegi (4.695 hektar) guna menampung ratusan ribu penduduk.
Proyek dibiayai Dana Investasi Publik (PIF), yang mengelola kekayaan negara senilai US$620 miliar dan dipimpin MBS. Proyek ini dijadwalkan selesai pada 2030.
The Mukaab akan memuat 20 bangunan Empire State. Dalam video promosinya di media sosial, bangunan itu disebut akan menyuguhkan "pengalaman mendalam" dengan lanskap yang berubah dari luar angkasa menjadi pemandangan hijau.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Arab Saudi Buat "Ka'bah Baru" The Mukaab, Ini Faktanya
