Setoran PNBP Sri Mulyani Meroket 103%, Sisa Durian Runtuh?

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
22 February 2023 10:54
Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat bahwa setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melesat signifikan hingga 103% menjadi Rp 45,9 triliun pada Januari 2023.

Nilai tersebut telah mencapai 10,4% dari target APBN. Menurut Sri Mulyani, setoran PNBP tersebut utamanya berasal dari pendapatan sumber daya alam, pendapatan kekayaan negara dipisahkan dan PNBP lainnya.

Jika ditelusuri kenaikan ini ditopang oleh sumber daya alam (SDA) nonmigas, seperti batu bara, nikel dan lainnya. Pendapatan PNBP dari SDA nonmigas mencapai Rp 14,8 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,7 triliun.

"Ini mencapai Rp 14,8 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 3,7 triliun, kalau dilihat hampir tiga kali lipat," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Februari 2023, Rabu (22/2/2023).

Menurut Sri Mulyani, kenaikan ini masih dipengaruhi oleh harga batu bara dan aturan ekspor pemerintah.

Sementara itu, PNBP SDA Migas naik menjadi Rp 11,6 triliun pada Januari 2023, dari sebelumnya Rp 8,8 triliun. Namun, pertumbuhan ini tidak setinggi tahun sebelumnya. Alias PNBP SDA mulai mengalami penurunan. Kenaikan yang tinggi juga terjadi pada pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan atau dividen interim dari BUMN.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya tidak ada, tahun ini kita dapat dividen interim dari BUMN mencapai Rp 4,6 triliun," ujar Sri Mulyani.

Adapun, dari catatan Sri Mulyani, pemerintah belum mendapatkan dividen interim sejak 2019. "Jadi ini lonjakan yang cukup tinggi," tegasnya.

Kenaikan pesat lain dibukukan oleh pendapatan BLU, terutama pendidikan dan rumah sakit, yang naik dari nol pada tahun lalu menjadi Rp 400 miliar pada awal 2023. Ini, kata Sri Mulyani, sama dengan angka sebelum pandemi.

"Jadi dari PNBP Januari kalau kita lihat bahwa kegiatan masyarakat sudah mulai pulih, PNBP dari dividen meningkat, PNBP dari SDA masih relatif terjaga," kata Sri Mulyani.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkeu Was-was Setoran Hasil Migas Mulai Terkontraksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular