Internasional

Putin Buka Suara Usai Biden ke Ukraina, Sebut Eskalasi Perang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 21/02/2023 17:38 WIB
Foto: President Vladimir Putin saat konpres (Sputnik/AFP via Getty Images/SERGEI GUNEYEV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pidato kenegaraan Selasa (21/2/2023). Ini terjadi di tengah kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara mendadak ke Kyiv, Senin, dan menjelang satu tahun serangan ke Ukraina, 24 Februari.

Dalam kesempatan itu ia kembali menegaskan akan melanjutkan serangan ke Ukraina. Kata dia, upaya Rusia, hanya untuk "membebaskan" warga Donbass (Ukraina Timur), agar bisa berbicara dengan bahasanya sendiri.

Bukan hanya itu, ia juga menyalahkan Barat, dan menyebutnya bertanggung jawab sepenuhnya atas eskalasi konflik. Ini merujuk ke janji AS cs untuk kembali mengirimi Ukraina senjata baru.


Menurutnya aliansi NATO sengaja memprovokasi. Ia juga menyebut yang dilakukan Barat saat ini memang sengaja untuk menghancurkan Rusia dalam konfrontasi global.

"Selangkah demi selangkah, kami akan dengan hati-hati dan sistematis menyelesaikan tujuan yang kami hadapi," tegasnya berpidato sekitar pukul 09.00 waktu setempat, dimuat AFP.

"Tanggung jawab untuk mengobarkan konflik Ukraina, untuk eskalasinya, untuk jumlah korban... sepenuhnya terletak pada elit Barat," kata Putin.

"Elit Barat tidak menyembunyikan tujuan mereka, untuk menimbulkan kekalahan strategis di Rusia. Itu berarti dilakukan dengan kami untuk selamanya," tambahnya.

"Mereka bermaksud menerjemahkan konflik lokal menjadi konfrontasi global, kami memahaminya seperti ini dan akan bereaksi sesuai itu," kata Putin lagi.

Pidato kenegaraan ini merupakan kemunculan terbaru Putin di depan umum berbicara soal perang. Sebelumnya juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada televisi pemerintah memang telah mengatakan bahwa Putin akan menyampaikan pemikiran terbarunya.

"Pada saat yang sangat penting dan sangat rumit dalam perkembangan kita, hidup kita, semua orang menunggu pesan dengan harapan mendengar penilaian tentang apa yang terjadi, penilaian operasi militer khusus," kata Peskov dikutip Reuters.

Sayangnya, dalam pidato itu, Putin tak spesifik membicarakan Biden. Diketahui Peskov sebelumnya sempat berujar "tak ada yang istimewa" dari lawatan Biden ke Kyiv.

Konflik Ukraina sejauh ini merupakan pertaruhan terbesar oleh seorang pemimpin Kremlin, setidaknya sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991. Pasukan Rusia telah mengalami tiga pembalikan medan perang utama sejak perang dimulai, tetapi masih menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina.

Puluhan ribu orang telah terbunuh, dan Putin sekarang mengatakan Rusia terkunci dalam pertempuran eksistensial dengan Barat yang arogan. Barat, menurutnya ingin menghancurkan Rusia dan mencuri sumber daya alamnya yang besar.

Politisi oposisi Rusia yang dipenjara, Alexei Navalny, menuduh Putin menghancurkan masa depan Rusia. Katanya, perang hanya demi ambisi pribadi Putin.

"Alasan sebenarnya dari perang ini adalah masalah politik dan ekonomi di Rusia, keinginan Putin untuk mempertahankan kekuasaan dengan cara apa pun, dan obsesinya terhadap warisan sejarahnya sendiri," kata Navalny.

"Dia ingin tercatat dalam sejarah sebagai 'tsar penakluk'," tegasnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: LA Bak Medan Perang - Putin Beri Syarat Damai