
Panas! Perang Rusia-Ukraina Bisa Jadi PD 3 karena China

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina disebut bisa berubah menjadi Perang Dunia III (PD3) jika China terlibat. Kemungkinan Beijing aktif mendukung Rusia dalam pertempuran melawan Ukraina mendasari hal itu.
Ini disampaikan langsung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pernyataan disampaikan sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengakui bahwa Paman Sam sangat prihatin dengan fakta baru bahwa China mempertimbangkan untuk memberikan dukungan kepada Kremlin guna terus menginvasi tetangganya itu.
"Bagi kami, penting bagi China untuk tidak mendukung Federasi Rusia dalam perang ini," kata Zelensky dalam wawancara dengan harian Jerman Die Welt yang dikutip New York Post, Selasa (21/2/2023).
"Sebenarnya, saya ingin itu (China) ada di pihak kita. Namun, saat ini, saya pikir itu tidak mungkin," ujarnya lagi.
Ia menyadari memang melihat peluang bagi China untuk membuat penilaian pragmatis. Namun itu bisa menyulut PD3.
"Karena jika China bersekutu dengan Rusia, akan terjadi perang dunia, dan saya pikir China sadar akan hal itu," tegasnya.
Sebelumnya dalam wawancara dengan media AS NBC, Blinken menyebut bahwa dia mengatakan kepada rekannya dari China, Wang Yi, akan konsekuensi serius dalam hubungan AS-China. Terutama jika Beijing mendukung Moskow.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin bereaksi dan mengatakan "AS tidak seharusnya dalam posisi untuk menuntut China". Pertengkaran itu terjadi pada saat hubungan antara kedua negara bergejolak, karena balon mata-mata China yang melayang di atas sebagian besar wilayah AS sebelum ditembak jatuh awal Februari lalu.
Sementara itu, Presiden Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada hari Senin menjelang peringatan setahun serangan Rusia ke Ukraina. Dia menjanjikan tambahan US$460 juta bantuan keamanan untuk Kyiv.
"Satu tahun kemudian, Kyiv berdiri, Ukraina berdiri, demokrasi berdiri," kata Biden setelah bertemu Zelensky di Istana Mariinsky di jantung ibu kota, Kyiv.
"Orang Amerika mendukung Anda dan dunia mendukung Anda," tambahnya.
Kunjungan Biden dilakukan menjelang pertemuan yang diharapkan Wang Yi minggu ini dengan Putin, yang telah didukung oleh Presiden China Xi Jinping sejak perang dimulai. Beijing telah menolak tekanan Barat untuk mengisolasi Rusia, di mana perdagangan antara China dan Rusia telah melonjak 34% pada tahun 2022.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Tahun Baru Dari Putin, Beri Sinyal Masa Depan Perang