Jokowi: Di Mata Dunia RI Adalah Trendsetter, Bukan Follower!

News - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
20 February 2023 17:47
Presiden Jokowi dalam Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Masa Bakti 2022-2025. (Tangkapan Layar Youtube HIPMI TV) Foto: Presiden Jokowi dalam Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Masa Bakti 2022-2025. (Tangkapan Layar Youtube HIPMI TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang paling terdepan soal penggunaan produk dalam negeri.

Bahkan negara maju seperti Amerika Serikat (AS) kalah cepat dalam memajukan penggunaan produk dalam negeri. Karena, kata Jokowi pemberlakuan penggunaan produk dalam negeri di Negeri Paman Sam tersebut baru mulai diimplementasikan pada Januari 2023.

Oleh karena itu, penggunaan produk dalam negeri di tanah air selangkah lebih maju, karena sudah diatur sejak tahun lalu.

"Kita sudah satu tahun di depan melakukan (penggunaan produk dalam negeri). Kita sekarang jadi trendsetter, bukan follower," jelas Jokowi dalam Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Senin (20/2/2023).

Seperti diketahui, Jokowi telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi.

Aturan Inpres 2/2022 tersebut adalah dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Di hadapan para pengusaha muda, Jokowi juga memamerkan hasil realisasi investasi yang telah merata, baik di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

"Atas usaha Menteri Investasi (Bahlil Lahadalia), sekarang 53% investasi ada di luar Pulau Jawa. Sebelumnya 70% di Jawa, sekarang 53% investasi ada di luar Jawa," jelas Jokowi.

"Artinya jadi pengusaha besar tidak harus di Jakarta, karena investasi di luar Jawa lebih besar," kata Jokowi lagi.

Pun, kata Jokowi membangun lingkungan perkantoran bisa dilakukan di luar Pulau Jawa. Sehingga meminta kepada para pengusaha untuk tidak berinvestasi hanya di Pulau Jawa.

"Semua jangan kumpul di Jawa. PDB ekonomi di Jawa sudah sangat besar, yakni 58% dri total PDB Nasional. Pemerataan akan terjadi," jelas Jokowi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Maaf Joe Biden! Jokowi Bilang RI Juara dari AS Urusan Ini


(cap/cap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading