Airlangga Kumpulkan Sri Mulyani Sampai Bos BI, Bahas Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumpulkan sejumlah menteri dan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) di kantornya, Senin (20/2/2023).
Para menteri dan Gubernur BI mengadakan High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (HLM TPIP) untuk membahas agenda strategis yang akan dilakukan dalam rangka menghadapi kemungkinan kenaikan harga jelang lebaran pada April mendatang.
TPIP merencanakan sejumlah program untuk menjaga inflasi agar tetap sesuai dengan target APBN pada level 3+-1%. Adapun program dalam rangka menjaga inflasi 2023 diantaranya pasar murah, kerjasama antar daerah, subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabai, replikasi model bisnis, digitalisasi, dan koordinasi.
Dalam HLM TPIP tersebut, juga secara khusus membahas terkait ketersediaan beras dan menargetkan tingkat volatilitas makanan di kisaran 3-5%.
"Dan secara khusus kita bicara mengenai ketersediaan beras, dan targetnya volatile food ada di 3-5%. Kemudian melakukan penguatan ketahanan pangan, akselerasi implementasi lumbung pangan, perluasan kerjasama antar daerah, data kesediaan pangan untuk mendukung pengendalian inflasi dan memperkuat komunikasi, dan juga untuk mendukung ekspektasi dari inflasi di masyarakat," terang Airlangga dalam Konferensi Pers, Senin (20/2/2023).
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, demi menjaga ketahanan pangan dan tingkat inflasi dianggarkan dana ketahanan pangan sebesar Rp 104,2 triliun untuk kementerian/lembaga (K/L) dan non K/L. Selain itu, pemerintah dan Bank Indonesia juga terus berupaya untuk mendorong sinergi baik di tingkat pusat maupun daerah agar Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap dalam sasaran.
(mij/mij)