China Diramal Bangkit, AS & Eropa Masih Terancam Resesi

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
16 February 2023 14:15
Pengumuman Hasil RDG Bulanan Bulan Februari 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Pengumuman Hasil RDG Bulanan Bulan Februari 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan risiko resesi ekonomi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS) masih tinggi.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan membaik, seiring dengan adanya pencabutan kebijakan zero Covid-19 di Tiongkok atau China.

"Perekonomian Eropa dan Amerika Serikat diperkirakan melambat dengan risiko resesi yang masih tinggi," jelas Perry dalam konferensi pers, Kamis (16/2/2023).

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 2,3%.

Adapun inflasi global diperkirakan akan menurun, dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global dan perbaikan mata rantai pasokan global, meskipun masih tinggi seiring dengan masih tingginya harga energi dan pangan, serta pasar tenaga kerja AS dan Eropa yang masih ketat.

"Inflasi yang melandai mendorong negara maju suku bunganya diperkirakan masih tinggi," jelas Perry.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Kontainer Berisi Rupiah Dibawa BI ke Banda Neira

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular