Internasional
Alert! Militer AS Cegat Pesawat Pengebom Rusia Dekat Alaska

Jakarta, CNBC Indonesia - Langit Amerika Serikat (AS) makin ramai dengan masuknya banyaknya objek asing. Terbaru, jet Rusia dilaporkan ikut muncul di dekat langit Negeri Paman Sam.
Melihat hal tersebut, dua pesawat tempur F-16 Amerika langsung mencegat empat pesawat Rusia di dekat Alaska, kata Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (Norad) AS-Kanada.
Pencegatan "rutin" terhadap pesawat Rusia, termasuk pembom Tu-95 dan pesawat tempur Su-35, terjadi pada Senin (13/2/2023).
"Pesawat Rusia tetap berada di wilayah udara internasional dan tidak memasuki wilayah udara kedaulatan Amerika atau Kanada," kata Norad, dikutip The Straits Times, Rabu (15/2/2023).
Norad menambahkan bahwa aktivitas Rusia semacam itu terjadi secara teratur dan tidak dilihat sebagai ancaman, juga aktivitas tersebut tidak dianggap sebagai provokatif.
Sebelumnya militer AS menembak jatuh objek-objek udara tak dikenal (unidentified flying object/UFO) di wilayah udara Amerika Utara pada beberapa hari terakhir. Satu objek ada di atas Alaska, satu lagi di Kanada utara, dan satu lagi di wilayah Great Lakes.
Insiden terbaru terjadi hanya beberapa hari setelah AS menembak jatuh balon pengintai China yang diduga melintasi negara itu pada 4 Februari. Balon China yang diduga sebagai mata-mata mengudara di langit AS selama berhari-hari sebelum akhirnya ditembak jatuh oleh jet tempur militer AS.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, balon tersebut ternyata memuat banyak antena yang mampu mengumpulkan sinyal intel negara adikuasa. Sejauh ini, temuan menunjukkan balon itu terkait dengan militer China.
Pemerintah AS menyebut bahwa teknologi yang tersemat di dalam balon mata-mata China diketahui dari foto-foto yang diambil oleh jet U-2 AS. Lebih lanjut, AS yakin bahwa pabrikan yang membuat balon tersebut punya hubungan langsung dengan militer China.
Namun China sendiri sebelumnya telah menegaskan bahwa balon yang ditembak pada 4 Februari lalu itu merupakan balon pemantau cuaca. Beijing menolak tuduhan bahwa balon itu adalah alat spionase dan menuduh Washington 'terlalu berlebihan'.
[Gambas:Video CNBC]
Menhan AS-Rusia Teleponan Bareng, Sepakat Damai Nuklir?
(luc/luc)