
Cadangan Menipis, Ini Jurus SKK Migas Perpanjang Umur Minyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berupaya mendorong agar kegiatan investasi di sektor hulu migas tetap menggeliat. Hal tersebut merespons sisa cadangan minyak di RI yang diperkirakan hanya mampu bertahan 10 tahun saja tanpa adanya usaha ekstra.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menyadari apabila Indonesia sudah tidak ada penemuan cadangan minyak baru dan tingkat produksinya sama dengan yang ada saat ini, maka sisa cadangan yang dimiliki Indonesia akan segera habis.
"Dengan istilah umumnya reserves to production ratio = 10 tahun. Tapi kan Indonesia tidak berhenti melakukan eksplorasi melalui kegiatan eksplorasinya melalui KKKS yang saat ini beroperasi di Indonesia," kata Nanang kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/2/2023).
Menurut Nanang, berdasarkan studi terintegrasi yang dilakukan oleh tim eksplorasi yang dibentuk melalui Keputusan Menteri ESDM pada 13 September 2021 dan dikerjakan lebih dari setahun di lima area fokus, yaitu Buton, Timor, Seram, Aru-Arafura, dan Warim, maka disimpulkan terdapat dua area yang memiliki potensi untuk penemuan sumber daya minyak baru dengan syarat dilakukan kegiatan eksplorasi yang lebih intensif, yakni Warim dan Seram.
"Seperti penambahan data seismik 2D atau 3D yang lebih baik dan tentunya dibuktikan dengan pemboran eksplorasi," ujar Nanang.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif tengah berupaya untuk menggenjot peningkatan produksi minyak di Indonesia. Pasalnya, cadangan minyak di RI diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 sampai 10 tahun saja.
Menurut Arifin, saat ini pemerintah telah memetakan potensi area minyak dan gas bumi (migas) yang mempunyai prospek cukup bagus. Setidaknya masih terdapat 6-7 area baru yang berpotensi dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi migas nasional.
"Kalau kita gak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya 9-10 tahun, tapi kita juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa kita kembangin dan ini bisa juga meningkatkan kita punya," ujar dia saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023).
Adapun, potensi area migas tersebut menjadi ajang taruhan atau pembuktian untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.
Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah mengharapkan tambahan produksi dari hasil kegiatan pengeboran sumur pengembangan di Blok Cepu maupun di Blok Rokan. Dengan begitu, tren penurunan produksi bisa ditekan.
"Targetnya di tahun ini ya di Rokan juga kita bisa nambah. Selain itu juga pengembangan ke depan dengan potensi-potensi area-area yang baru," ujarnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Penemuan 'Harta Karun' Migas Baru di Sumatera