
Temukan Harta Karun Ini, RI Butuh Investor Kakap..

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia baru saja menemukan potensi minyak yang terhitung besar berada di wilayah timur Indonesia yaitu wilayah Warim, Papua dan Seram, Maluku. "Harta Karun" minyak bumi ini terhitung akan membuat Indonesia kebanjiran minyak bumi.
Potensi cadangan minyak di Blok Warim, Papua yang tercatat oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai 25 miliar barel minyak serta 47 triliun kaki kubik gas (TCF) di atas produksi gas milik Blok Masela yang diperkirakan mencapai 10,73 TCF.
Sedangkan, Blok Seram disebut memiliki potensi minyak sebesar 7,596 miliar barel dan gas sebesar 13,69 triliun kaki kubik (TCF). Sementara area Warim menyimpan potensi minyak 25,968 miliar barel dan gas bumi 47,37 TCF.
Namun untuk bisa mengeruk minyak bumi yang berlimpah di kedua wilayah tersebut, dibutuhkan investor besar yang siap dalam menggali "harta karun" itu.
Pasalnya, Praktisi Minyak dan Gas (Migas), Hadi Ismoyo menyebutkan Indonesia butuh investor kelas kakap yang bisa menggarap potensi minyak di Warim dan Seram. Hal itu dikarenakan kedua wilayah tersebut membutuhkan konstruksi mahal dan wilayah yang sulit dijangkau.
Menurutnya, tidak cukup hanya investor abal-abal yang mau mengeruk potensi minyak di kedua wilayah di Indonesia bagian timur tersebut.
"Dibutuhkan investor yang genuine, investor besar, investor tingkat tinggi. Kalau investor yang hanya tingkat abal-abal dan menengah, saya pikir nggak berani ke Indonesia bagian timur karena itu adalah deepwater dan juga ada di daerah-daerah yang mahal sekali konstruksinya," jelas Hadi dalam Energy Corner, CNBC Indonesia, Senin (13/2/2023).
Selain itu, adapun tantangan eksplorasi yang cukup pelik, khususnya pada wilayah Warim dan Seram. Hadi menilai dibutuhkan sinergitas antar kementerian dalam menarik kembali investor agar menanam modalnya di Indonesia.
"Tantangan eksplorasi ke depan juga besar bahwa ada di Seram, di Warim, dan sebagainya. Bahkan Warim itu Taman Nasional jadi diperlukan kerja sama para pihak Kementerian ESDM, dan juga dari KLH, dan juga Menteri Keuangan dalam hal fiscal term supaya kerja sama ini cantik, sinergis, biar investor balik," tandasnya.
Sebelumnya, Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal membeberkan sudah ada investor yang tertarik untuk menggarap temuan "harta karun" tersebut. Dia mengatakan pada wilayah Seram sudah ada investor yang melirik data temuan minyak di sana.
"Untuk area Seram, saat ini sudah ada investor tertarik dan melihat data," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/2/2023).
Selain itu, untuk wilayah Warim, Kemal mengatakan sedang dalam proses penawaran kepada perusahaan migas dengan modal yang besar hingga menengah. "Sedangkan, Warim dalam proses ditawarkan kepada major to middle capital oil and gas company," ungkapnya.
Selain itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan, untuk Blok Warim, meskipun mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Namun, wilayah kerja yang berlokasi di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini tersebut berada di dalam area hutan nasional lorentz.
"Padahal tetangganya di Papua Nugini sudah menghasilkan minyak dan ada LNG fasilitas," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM, Senin (30/1/2023).
Oleh sebab itu, pemerintah akan mencoba mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di dalam negeri. Pasalnya, jika didiamkan saja, Indonesia akan kehilangan devisa untuk impor.
"Tentu saja harus kita antisipasi. Kita sedang mengupayakan berbicara dengan KLHK tapi ini juga terkait penetapan dari UNESCO, kita berharap akan ada solusi yang baik gimana kita bisa memanfaatkannya," ungkapnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harta Karun RI Hingga 54 Negara Terancam Malapetaka