Internasional

Eropa Memanas Lagi, Ratusan Ribu Orang 'Tumpah' di Jalanan

luc, CNBC Indonesia
13 February 2023 06:40
Thousands gather at Cibeles square during a demonstration in defense of the public healthcare in Madrid on February 12, 2023. (Photo by Pierre-Philippe Marcou / AFP)
Foto: Ratusan ribu orang berunjuk rasa di Madrid Spanyol, Minggu (12/2/2023). (AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 250.000 orang berunjuk rasa pada Minggu (12/2/2023) di Madrid, Spanyol, untuk mendukung layanan kesehatan masyarakat yang menderita kekurangan staf dan peralatan.

Sistem perawatan primer di wilayah Madrid telah berada di bawah tekanan selama bertahun-tahun karena kurangnya sumber daya. Tenaga kesehatan kewalahan dengan pasien dalam situasi yang juga terlihat di beberapa daerah lain.

Para perawat termasuk di antara pengunjuk rasa yang menabuh genderang dan meniup peluit di seluruh ibu kota sebelum berkumpul di balai kota.

"Kesehatan tidak untuk dijual" tulis pengunjuk rasa dalam spanduk protes.

Penyelenggara mengeklaim hampir satu juta orang bergabung dalam demonstrasi untuk menuntut pemerintah daerah - yang dituduh memprioritaskan kesehatan swasta - menempatkan lebih banyak sumber daya ke dalam sistem publik. Adapun, para pejabat mengatakan 250.000 orang yang datang.

"Di Spanyol, sistem kesehatan masyarakat dulu sangat bagus, tapi dalam beberapa tahun terakhir ini benar-benar memburuk, terutama sejak pandemi." kata warga Madrid Ana Santamaria kepada AFP.

Temannya, Susana Bardillo, menambahkan proses administrasi pun menjadi sangat lambat.

"Untuk membuat janji sekarang, Anda harus menunggu berminggu-minggu. Jadi orang mengalami kecelakaan dan keadaan darurat, di mana mereka benar-benar kewalahan. Para profesional diperlakukan dengan buruk dan pasien diperlakukan dengan buruk," kata Bardillo.

Protes hari Minggu adalah yang ketiga kalinya, menuntut lebih banyak sumber daya untuk kesehatan yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok yang mewakili warga Madrid selama tiga bulan terakhir.

Protes terakhir diadakan pada 15 Januari dan yang pertama pada 13 November, ketika 200.000 turun ke jalan.

Adapun, beberapa dokter perawatan primer dan dokter anak telah mogok sejak 21 November, dengan serikat dokter Amyts di Madrid menuntut kondisi kerja dan gaji yang lebih baik.

"Daftar tunggu tidak pernah berakhir. Kami tidak bisa mengikuti," kata perawat Maite Lopez kepada AFP di protes tersebut. "Situasinya dramatis... Kami tidak bisa merawat pasien dengan baik."

Sementara itu, pemimpin sayap kanan kawasan itu, Isabel Diaz Ayuso, telah berulang kali mengeklaim para pengunjuk rasa dimotivasi oleh kepentingan "politik".


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ribuan Massa Demo Harga BBM di DPR, Hindari Daerah Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular