Ngeri! Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Capai 11 Ribu

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 February 2023 19:06
Asap mengepul dari Pelabuhan Iskenderun saat petugas penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang runtuh pada 07 Februari 2023 di Iskenderun, Turki. Gempa berkekuatan 7,8 melanda dekat Gaziantep, Turki, pada dini hari Senin, diikuti oleh gempa berkekuatan 7,5 setelah tengah hari. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan luas di Turki selatan dan Suriah utara dan dirasakan di negara-negara terdekat. (Burak Kara/Getty Images)
Foto: Asap mengepul dari Pelabuhan Iskenderun saat petugas penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang runtuh pada 07 Februari 2023 di Iskenderun, Turki. (Getty Images/Burak Kara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada Senin terus bertambah. Dalam data terbaru kedua pemerintah, Rabu, (8/2/2023), korban tewas telah menyentuh angka 11 ribu,

Mengutip AFP, para pejabat dan petugas medis mengatakan 8.574 orang tewas di Turki dan 2.662 di Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 pada Senin. Ini membuat totalnya menjadi 11.236 jiwa.

Dari jumlah itu, telah terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut menjadi korban jiwa. Tercatat, ada 2 WNI yang tewas bernama Nia Marlinda asal Bali dan anaknya yang berusia 1 tahun.

Saat gempa terjadi, diketahui Nia berada di Kahramanmaras dan tinggal bersama suaminya yang merupakan Warga Negara Turki.

"Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," tulis keterangan resmi KBRI Ankara.

Turki diguncang gempa M 7,8 pada Senin dini hari waktu setempat. Gempa tersebut berpusat di 30 km Barat kota Gaziantep, yang berpenduduk 2 juta orang, dengan kedalaman 18 km. Setelah guncangan pertama terjadi, muncul gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil.

Guncangan gempa dilaporkan terasa hingga Mesir, Yunani, Siprus, dan Georgia. Bahkan, Italia pun sempat menyalakan tanda peringatan tsunami di sekitar wilayah bibir pantai Laut Tengah.

Sejauh ini, Ankara telah meminta bantuan internasional untuk membantu evakuasi dan pemulihan pasca gempa. Selain itu, periode darurat bencana juga telah diaktifkan selama tiga bulan kedepan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah mendarat di Kahramanmaras untuk memantau proses pencarian dan penyerahan bantuan. Selain di Kahramanmaras, Erdogan juga akan melakukan pemantauan di Provinsi Hatay.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Berkuasa di Turki 20 Tahun Lebih, RI Diuntungkan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular