
Peneliti Rusia Ungkap Wilayah Ini Bisa Bernasib Seperti Turki

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang peneliti Rusia memperkirakan wilayah Semenanjung Krimea akan mengalami bencana gempa bumi seperti yang dialami Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023). Hal ini terjadi saat perang Rusia-Ukraina berkecamuk dan Kyiv bertekad untuk merebut kembali wilayah itu.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia RIA Novosti yang diterbitkan pada Selasa (7/2/2023), peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Aleksandr Gorshkov menyebut Krimea berada di atas sabuk seismik. Ini memungkinkan untuk memicu gempa bumi yang sama seperti yang dialami Turki dan Suriah.
"Krimea berada di sabuk Alpine-Himalaya, struktur yang sama dengan Turki. Dan pengulangan peristiwa semacam itu mungkin terjadi di Krimea pada prinsipnya," paparnya dikutip Russia Today.
Krimea tercatat pernah mengalami rangkaian gempa. Yang paling kuat terjadi pada tahun 1927 lalu dengan kekuatan M 6,7.
Sejak saat itu, terjadi beberapa gempa kecil di Krimea yang tidak menimbulkan kerusakan berarti. Ini termasuk dua gempa di bulan Januari 2021 yang berkekuatan kurang dari M 3.
Sementara itu, gempa M 7,8 yang terjadi di perbatasan Turki dan Suriah mengguncang pada Senin dini hari waktu setempat. Bencana alam ini terjadi dengan kedalaman yang relatif dangkal, yakni 18 km.
Tim SAR masih terus mencari korban yang tertimbun di bangunan yang roboh dan rata dengan tanah akibat gempa. Tercatat, korban jiwa sejauh ini telah menembus 8.300 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa korban jiwa yang mungkin dari bencana ini berjumlah puluhan ribu. perkiraan ini didapatkan seiring dengan masih banyaknya korban yang berada di bawah reruntuhan.
Selain itu, organisasi kesehatan di bawah PBB itu memerinci bahwa ada 23 juta jiwa warga yang terdampak akibat gempa itu. Lima juta diantaranya dalam situasi yang rentan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Zelensky Beri Putin Kado Natal: Ukraina Serang Kapal Rusia