Disentil Jokowi, Begini Rencana Menteri KP Soal Rumput Laut

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
08 February 2023 18:50
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono
Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan akan memacu hilirisasi rumput laut mulai tahun 2023 ini. Dia mengakui, 100% produksi rumput laut Indonesia saat ini masih diekspor dalam bentuk bahan mentah.

"Rumput laut ini kita akan all out di tahun ini untuk mulai hilirisasi," kata Sakti kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/2/2023).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti posisi RI yang justru kalah dari China dalam hal memasok produk hilir rumput laut dunia. Padahal, kata dia, China adalah importir rumput laut terbesar dunia.

"Luas lautan kita 3,2 juta km, besar sekali. Potensinya belum kita apa-apakan. Saya berikan contoh, misalnya rumput laut. Indonesia itu eksportir nomor 1 tapi bahan mentah. Ekspor mentahan saja. Kalau RRT (China) itu importir nomor 1 rumput laut. Dia tidak produsen rumput laut," kata Jokowi.

Hanya saja, kata Jokowi, China justru menjadi eksportir karagenan nomor 1 di dunia. Sementara, Indonesia hanya bisa menempati posisi ketiga. Karagenan adalah produk turunan rumput laut, berfungsi sebagai pengental, yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku/ penolong dalam produksi makanan dan minuman.

Sakti pun membenarkan hal itu. Dia mengatakan, jika sumber daya alam laut itu bisa dihilirisasikan maksimal di dalam negeri, akan menghasilkan nilai tambah yang cukup besar.

Untuk itu, lanjut Sakti, pihaknya akan mendorong investasi, khususnya untuk hilirisasi rumput laut, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dengan membuat klaster budidaya. Apalagi, imbuh dia, produk turunan rumput laut bisa dimanfaatkan untuk obat-obatan dan produk pengganti plastik. 

"Kalau pembibitannya kita bisa menghasilkan produk yang unggul, secara trial itu, kita sudah lakukan dan itu cukup berhasil dengan baik, dengan kultur jaringan dan lain sebagainya. Ini terus dilakukan, juga untuk pupuk, kemudian kita sedang berpikir dia bisa menjadi pakan ikan supaya tidak menghancurkan ekosistem ikan yang ada di laut," katanya.

"Kita sedang uji juga supaya ingredient-nya itu bisa nggak menyamai, paling tidak dia mendekati tepung ikan misalnya. Kalau ini bisa dilakukan, maka budi daya kita tidak lagi tergantung impornya dari negara lain untuk tepung ikan," tambah dia.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Menteri KKP Ditugasi Jokowi Bikin 'Bensin Baru'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular