
Anak Buah Menkeu: Jumlah Desa Sangat Tertinggal Turun Drastis

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan mencatat jumlah desa yang sangat tertinggal dan tertinggal kini semakin menyusut, meskipun pada 2020-2022 masyarakat desa sangat terdampak Pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Luky Alfirman mengatakan, jumlah desa yang sangat tertinggal pada 2022 menjadi tinggal 4.365 desa dari 2018 sebanyak 14.047 desa. Sedangkan desa tertinggal kini sisa 9.221 desa dari posisi 2018 sebanyak 33.339.
"Yang menggembirakan kita bisa tingkatkan status desa-desa tersebut. Desa tertinggal kini hanya 9.221 desa," kata Luky saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (8/2/2023).
Perbaikan status desa ini, kata dia, didorong oleh penyaluran dana desa dari pemerintah pusat untuk memajukan desa selama masa pandemi itu. Dana desa pada 2022 telah tersalurkan Rp 67,9 triliun atau 99,9% dari pagu tahun itu.
Penggunaan dana desa ini disalurkan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) Desa karena sudah menjadi progran mandatory untuk meringankan masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19. BLT Desa sudah tersalurkan ke 7,49 juta keluarga penerima manfaat.
Dana desa ini juga diperuntukkan bagi penurunan angka kemiskinan desa. Selama masa pandemi, persentase kemiskinan pedesaan meningkat dari 12,85% pada Maret 2020, menjadi 13,1% pada Maret 2021. Tapi persentase ini turun menjadi 12,36% pada September 2022.
"Kembali ini karena pada 2022 kita mengarahkan adanya yang sifatnya mandatory untuk yang BLT Desa selama 2022," ucap Luky.
Selain untuk BLT Desa, dana desa juga diarahkan untuk ketahanan pangan dan hewani. Anggaran APBDesa tahun anggaran 2022 yang mendukung ketahanan pangan dan hewani sebanyak Rp 12,32 triliun atau 18,12 persen dari pagu dana desa tahun anggaran 2022.
Dana desa untuk ketahanan pangan dan hewani ini digunakan untuk pembangunan embung, irigasi, penahanan tanah, dan sumur. Kemudian untuk pengadaan bibit atau tanah, dan pengembangan serta pengelolaan lumbung pangan desa.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Sri Mulyani Putuskan Tambah Dana Desa Rp 2 Triliun