
Provinsi Ini Cetak PDB Tertinggi di 2022, DKI & Jabar Lewat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun lalu, Indonesia mencetak pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak 2013. Hal ini terungkap dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS). PDB Tanah Air mampu tumbuh sebesar 5,31%, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,7%.
BPS menegaskan bahwa sektor penopang ekonomi menunjukkan pertumbuhan positif, a.l. pertanian, perdagangan dan pertambangan. Kondisi ini mempertegas bahwa pemulihan ekonomi Tanah Air berlangsung kuat didukung oleh masyarakat yang mulai bisa kembali beraktivitas secara merata di seluruh sektor pulau.
Di balik pemulihan yang kuat tersebut, ada kabar yang mengejutkan. Provinsi-provinsi di pulau Jawa bukan lagi pencetak pertumbuhan ekonomi tertinggi.
BPS mencatat Maluku Utara kembali memimpin pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 34 Provinsi di Tanah Air. Ekonomi Maluku Utara pada Kuartal IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 17,75% dan secara tahunan tumbuh mencapai 22,94%.
Sementara itu, ibu kota DKI Jakarta pada Kuartal IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,85% dan secara tahunan tumbuh mencapai 5,25%. Kemudian, Jawa Barat yang menjadi salah satu daerah tujuan favorit investor membukukan pertumbuhan 4,61% pda kuartal IV dan 5,45% secara keseluruhan tahun 2022.
Keberhasilan Maluku Utara melampaui pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta dan Jawa Barat bukan tanpa alasan kuat.
Guyuran investasi dan lonjakan ekspor membuat perekonomian Maluku Utara mampu tumbuh double digit dalam tujuh kuartal terakhir. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan ekonomi mampu melambung 26,94% (year on year/yoy) atau tertinggi di dunia.
Sebagai catatan, Maluku Utara juga menjadi satu dari tiga provinsi di Indonesia yang tetap tumbuh pada awal pandemi 2020 selain Sulawesi Tengah dan Papua. Sejak kuartal I-2021, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara juga tumbuh double digit.
Berbeda dengan provinsi lain yang mengandalkan konsumsi rumah tangga, Maluku Utara mengandalkan ekspor dan investasi untuk menggerakkan ekonomi mereka.
Sepanjang 2022, Maluku Utara diuntungkan dari kenaikan harga nikel, bijih kerak dan hasil tambah lainnya.
Nilai ekspor besi dan baja Maluku Utara menembus US$ 5,81 miliar disusul dengan nikel (US$ 851,84 juta), dan bijih, kerak, dan abu logam ( US% 39,96 juta).
China menjadi pasar terbesar ekspor dengan nilai menembus US$ 6,36 miliar atau 94,93%. Pasar ekspor lainnya adalah Korea Selatan, Malaysia, dan Taiwan.
Sementara itu, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan Maluku Utara masuk tiga besar sebagai tujuan investasi penanam modal asing. Data Dinas Penanaman Modal dan PTSP Maluku Utara menunjukkan total nilai investasi di Maluku Utara mencapai Rp 55,54 triliun sepanjang 2022.
Bahkan, presiden Joko Widodo, atau Jokowi, mengatakan lonjakan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara merupakan buah manis dari hilirisasi. Pembangunan infrastruktur yang mendukung hilirisasi juga telah membantu perekonomian setempat hingga tumbuh pesat.
"Maluku Utara tumbuh 27% karena apa lompatan itu karena hilirisasi. Di situ ada industri smelter ini akan tumbuh kalau di sana tambah industri turunan nikel bisa dikerjakan di Maluku Utara," tutur Jokowi, pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022, Rabu (30/11/2022).
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! ADB Proyeksi Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,4% di 2022
