Internasional

Erdogan Uring-uringan, Tiba-Tiba Ancam Sejumlah Negara Barat

luc, CNBC Indonesia
06 February 2023 06:40
Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan ancaman kepada negara-negara Barat. Dia mengatakan misi Barat akan "membayar" karena mengeluarkan peringatan keamanan dan menutup sementara konsulat di Turki pekan lalu, menyusul penahanan 15 tersangka ISIS.

Ankara memanggil duta besar sembilan negara pada Kamis lalu untuk mengkritik keputusan mereka menutup sementara misi diplomatik dan mengeluarkan peringatan keamanan. Pejabat Turki mengatakan keesokan harinya bahwa negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Jerman, tidak membagikan informasi untuk mendukung klaim mereka atas ancaman keamanan.

"Suatu hari kementerian luar negeri kami memanggil mereka semua dan memberikan ultimatum yang diperlukan, memberi tahu mereka 'Anda akan membayar mahal untuk ini jika Anda terus begini,'" kata Erdogan dalam pertemuan dengan pemuda yang direkam sebelumnya dan disiarkan pada Minggu (5/2/2023), dilansir Reuters.

Bersamaan dengan penutupan, beberapa negara Barat memperingatkan warganya tentang risiko serangan yang meningkat ke misi diplomatik dan tempat ibadah non-Muslim di Turki, menyusul serangkaian protes sayap kanan di Eropa dalam beberapa pekan terakhir yang mencakup beberapa insiden pembakaran salinan Alquran.

Adapun, Turki telah menangguhkan negosiasi untuk aksesi NATO Swedia dan Finlandia bulan lalu menyusul protes di Stockholm di mana salinan Alquran dibakar.

Erdogan mengatakan bahwa negara-negara Barat "bermain untuk (lebih banyak) waktu" dan bahwa "keputusan yang diperlukan" akan diambil selama rapat kabinet Senin.

Sebelumnya, pada Minggu, polisi mengatakan mereka tidak menemukan bukti adanya ancaman nyata terhadap orang asing dalam penahanan 15 tersangka ISIS yang dituduh menargetkan konsulat dan rumah ibadah non-Muslim.

Anadolu Agency mengutip pernyataan polisi Istanbul yang mengatakan para tersangka telah "menerima instruksi untuk tindakan yang menargetkan konsulat Swedia dan Belanda, serta tempat ibadah Kristen dan Yahudi".

Sementara hubungan tersangka dengan kelompok ekstremis dikonfirmasi, tidak ditemukan ancaman nyata terhadap orang asing, kata pernyataan itu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Alquran Dibakar, Erdogan Ngamuk, Swedia & NATO 'Pusing'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular