Internasional

Tok! Uni Eropa, G7 & Australia Jatuhkan 'Bom' Baru ke Rusia

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
04 February 2023 20:00
A view shows oil tanks of Transneft oil pipeline operator at the crude oil terminal Kozmino on the shore of Nakhodka Bay near the port city of Nakhodka, Russia August 12, 2022. REUTERS/Tatiana Meel
Foto: Mangki minyak operator pipa minyak Transneft di terminal minyak mentah Kozmino di pantai Teluk Nakhodka dekat kota pelabuhan Nakhodka, Rusia. (REUTERS/Tatiana Meel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara anggota Uni Eropa, negara anggota G7 dan Australia mengumumkan bahwa mereka telah bersiap memberlakukan batasan harga untuk produk bahan bakar minyak (BBM) asal Rusia.

Langkah tersebut merupakan upaya terbaru dari dorongan internasional guna membatasi sumber dana yang digunakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk kebutuhan perang di Ukraina.

Dilansir AFP, Sabtu (4/2/2023), batasan tersebut meliputi dua tingkat harga, dimana US$ 100 per barel untuk bahan bakar yang lebih mahal seperti solar dan US$ 45 per barel untuk produk BBM berkualitas rendah lainnya.

"Ini kesepakatan penting sebagai bagian dari tanggapan berkelanjutan oleh UE dan mitranya terhadap perang agresi Rusia melawan Ukraina," kata Swedia, yang memegang jabatan presiden Uni Eropa.

Uni Eropa pada Desember tahun lalu memberlakukan embargo pada minyak mentah Rusia yang datang melalui laut. Adapun bersama dengan mitra G7, mereka menetapkan harga US$ 60 dolar per barel untuk ekspor di seluruh dunia.

Embargo kedua, pada bahan bakar Rusia akan mulai berlaku pada hari Minggu (5/2/2023) atau segera setelahnya. Ini menargetkan produk minyak olahan Rusia seperti bensin, solar, dan bahan bakar pemanas, yang tiba di kapal.

Di saat yang sama, Uni Eropa dan anggota G7 juga telah sepakat untuk mengenakan batasan harga pada pengiriman Rusia dari produk tersebut ke pasar global. Pernyataan G7 dan Australia menambahkan bahwa koalisi batas harga akan melakukan peninjauan batas atas minyak mentah pada bulan Maret.

Batasan harga pada produk yang diangkut tersebut bekerja dengan menetapkan batas atas biaya bahan bakar yang dapat diangkut dengan kapal. Batas harga yang disepakati sejalan dengan proposal dari Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa.

Diplomat Uni Eropa menyebut tingkat harga yang disepakati "seimbang" dan mencapai tujuan untuk mengurangi pendapatan Rusia sambil menjamin akses untuk negara ketiga.

Terpisah, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memuji keputusan terbaru dan mengatakan itu dibangun di atas upaya yang telah dilakukan sebelumnya.

"Batas yang baru saja kami tetapkan sekarang akan memainkan peran penting dalam kerja koalisi global kami. Kami memaksa Putin untuk memilih antara mendanai perang brutalnya atau menopang ekonominya yang kesulitan," tambahnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minyak Rusia Kena 'Bom' AS CS, Putin Mau Lakukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular