Internasional
Sedih... di Negara Elite Ini Naik Gaji Begitu Sulit

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang menjadi salah satu negara yang perusahaannya cenderung 'pelit' dalam menaikkan gaji karyawan.
Seorang warga Jepang bernama Hideya Tokiyoshi menceritakan kisah pilu dalam hidupnya, di mana, selama 30 tahun bekerja tidak pernah mendapatkan kenaikan gaji.
Pria berumur 54 tahun ini memulai karirnya sebagai guru Bahasa Inggris di Tokyo sekitar 30 tahun yang lalu. Sejak itu, gaji yang ia terima hampir sama dan tidak pernah mengalami kenaikan.
Oleh sebab itu, setelah putus asa mengharapkan kenaikan gaji yang lebih tinggi, sejak tiga tahun yang lalu ia mencoba peruntungan lain untuk memulai bisnis baru dengan menulis buku.
"Saya merasa beruntung, karena menulis dan menjual buku memberi saya pendapatan tambahan. Jika bukan karena itu, saya akan tetap terjebak dalam lingkaran upah yang sama, "kata Tokiyoshi dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (4/2/2023).
Tokiyoshi merupakan bagian dari generasi pekerja di Jepang yang hampir tidak pernah mendapatkan kenaikan gaji selama masa kerja mereka. Namun, karena harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan setelah beberapa dekade Jepang mengalami deflasi, ekonomi terbesar ketiga di dunia dipaksa untuk memperhitungkan masalah utama penurunan standar hidup.
Kondisi tersebut kemudian menyebabkan perusahaan menghadapi tekanan politik yang kuat untuk membayar upah yang lebih tinggi. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mendesak para pelaku bisnis untuk membantu para pekerja memenuhi biaya hidup yang lebih tinggi.
Bulan lalu misalnya, dia meminta perusahaan untuk menaikkan gaji pada tingkat di atas inflasi, dengan beberapa sudah mengindahkan panggilan tersebut. Adapun inflasi di Jepang saat ini memang tengah menjadi persoalan tersendiri.
Hingga Desember tahun lalu, harga inflasi inti naik 4%. Angka tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat atau Eropa, namun merupakan yang tertinggi dalam 41 tahun untuk Jepang, di mana orang lebih terbiasa dengan harga yang bergerak mundur.
"Di negara di mana Anda belum memiliki pertumbuhan upah nominal selama 30 tahun, upah riil menurun cukup cepat sebagai akibat [inflasi]," ujar Stefan Angrick, seorang ekonom senior yang berbasis di Tokyo di Moody's Analytics.
Bulan lalu, Jepang mencatat penurunan pendapatan terbesar, setelah memperhitungkan inflasi, dalam hampir satu dekade. Mengacu data The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2021, gaji tahunan rata-rata di Jepang adalah US$ 39.711, naik tipis dibandingkan dengan tahun 1991 sekitar US$ 37.866.
[Gambas:Video CNBC]
Mau Nggak? Ada Pekerjaan Digaji Tapi Tak Melakukan Apa-Apa
(luc/luc)