Internasional

Jangan Kaget! Benua Ini Akan Menderita Gegara Perang AS-China

News - luc, CNBC Indonesia
04 February 2023 15:30
Flags of U.S. and China are seen in this illustration picture taken August 2, 2022. REUTERS/Florence Lo/Illustration Foto: REUTERS/FLORENCE LO

Jakarta, CNBC Indonesia - Konfrontasi ekonomi antara Amerika Serikat AS) dan China telah telah menempatkan Eropa dalam posisi yang tak menguntungkan seiring dengan rencana Washington untuk meningkatkan industri hijaunya.

Amerika Serikat telah mengadopsi Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA), yang berisi US$ 370 miliar dalam bentuk investasi, subsidi, dan pemotongan pajak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal itu menjadikannya program AS terbesar yang pernah ada untuk memerangi perubahan iklim.

Namun, sejumlah ketentuannya telah dikritik oleh pejabat Uni Eropa karena dianggap diskriminatif terhadap pembuat mobil Eropa. Beberapa mengatakan UU itu berbau proteksionisme.

Menteri Ekonomi Prancis Bruno Le Maire dan mitranya dari Jerman Robert Habeck melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Keuangan Janet Yellen pada Selasa dan mencoba menyelesaikan kebuntuan tersebut.

Para pemimpin UE juga akan mengadakan pertemuan puncak akhir pekan ini yang bertujuan untuk mulai menyusun tanggapan terhadap tindakan AS.

Adapun, IRA bertujuan untuk mendukung industri hijau yang akan menjadi kunci ekonomi masa depan, seperti pembuatan baterai dan panel surya.

Perusahaan AS akan dapat menerima subsidi yang serupa dengan yang diterima China sebagai pesaing mereka, dengan syarat mereka memproduksi di dalam negeri.

"Salah satu tujuan utama IRA adalah mengecualikan pemasok China dari rantai pasokan energi bersih," kata Tobias Gehrke, seorang peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, dilansir AFP, Sabtu (4/2/2023).

Dia mengatakan prioritasnya adalah mengurangi ketergantungan AS pada impor China.

Menurut sebuah studi oleh Brookings Institution yang berbasis di Washington, saat ini, China mendominasi sektor kendaraan listrik, dengan 78% dari produksi global sel baterai dan tiga perempat dari pabrik besar untuk memproduksi baterai lithium-ion yang mereka gunakan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Daftar Negara yang Disebut Sri Mulyani Fix Resesi, Simak!


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading