
Banyak Dijual, 'Kiamat' Pabrik Garmen RI di Depan Mata!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha di industri tekstil makin kesulitan belakangan ini karena permintaan ekspor yang jauh menurun. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya pabrik garmen yang tengah dijual ke pasaran.
Maka 'Kiamat' pabrik garmen di depan mata. Kalangan pengusaha pun buka suara mengungkapkan penyebabnya.
"Mungkin mereka ada kewajiban (beban gaji karyawan)," kata Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/2/23).
Industri tekstil memang menanggung banyak beban. Sebagai industri padat karya, gaji karyawan merupakan salah satu unsur terbesar. Selain itu, pinjaman ke bank juga menjadi beban yang harus ditanggung pelaku usaha.
Dunia usaha pun harus berputar otak agar tidak semakin banyak pabrik garmen yang dijual. Apalagi, pengusaha juga tidak menutup kemungkinan fenomena ini bakal terus berlanjut. Pemerintah selaku regulator pun harus cepat mengambil Tindakan.
"Potensi ekspor melemahnya sesaat harusnya. Ini lebih ke arah komitmen hollistic regulasi," ucapnya.
![]() Sebuah pabrik Garmen di Rawa Buaya, Jakarta Barat, Dijual di toko online dengan harga 17M. (Dok. rumah123.com) |
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menjelaskan, pabrik-pabrik tersebut dijual karena pemilik sudah tak bersemangat.
"Sebabnya bermacam-macam, utilisasi rendah, tidak bisa bersaing, akhirnya merugi, dan berujung ada yang tidak bisa bayar ke Bank," kata Jemmy.
Dia menambahkan, pabrik-pabrik tersebut ada yang dijual karena efek anjloknya industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional di tahun 2022, tapi ada juga kena efek domino kondisi sebelumnya.
"Industri kuncinya market. Industri TPT Indonesia sebenarnya orientasi local market jauh lebih besar dari ekspor. Ekspor hanya di kisaran 30%, lokal 70%. Negara Produsen TPT dunia juga melirik market TPT Indonesia yang begitu besar," katanya.
Akibat menurunnya ekspor dan banyak faktor lain, kini banyak pabrik garmen dijual dengan harga di bawah pasar. Salah satunya lokasi ex pabrik subkont garmen di Cigombong Sukabumi dijual dengan nilai Rp17 miliar. Luas tanahnya 4500 m2 dan luas bangunan 3500 m2. Adapun legalitasnya adalah Sertifikat Hak Milik (SHM).
"Dijual ex pabrik subkont garmen, lokasi strategis, harga di bawah pasaran. Nego dengan ownernya," tulis penjual dilansir dari OLX.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Lonceng Kematian' Pabrik di RI, Puluhan Ribu Orang Kena PHK!