Terbesar di Dunia, Smelter Manyar Freeport Rampung Tahun Ini

News - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
03 February 2023 15:07
Freeport Indonesia Foto: dok Freeport Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi upaya PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam mendorong percepatan pembangunan smelter Manyar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Jawa Timur, demi menjawab tantangan hilirisasi komoditas tembaga.

Saat ini, progres proyek yang ditargetkan bisa rampung pada Desember 2023 tersebut, telah mencapai 51,7 %.

"Saya sangat mengapresiasi kerja keras PTFI dalam mengejar target konstruksi smelter Manyar yang kini mencapai 51,7sesuai kurva-S yang disetujui pemerintah. Progres ini merupakan capaian luar biasa yang dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain, terlebih mengingat proyek smelter Manyar memiliki komposisi tenaga kerja Indonesia hingga 98%," ungkapnya dikutip dari siaran pers, Jumat (3/2/2023).

Dia menjelaskan proyek smelter Manyar perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning sebelum dapat beroperasi penuh layaknya pabrik-pabrik lain. Tahap pre-commissioning dan commissioning akan memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala dan memakan waktu sekitar lima bulan sebelum beroperasi pada Mei 2024.

Selain fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga, smelter Manyar akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti Precious Metal Refinery (PMR). Fasilitas PMR berfungsi untuk mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.

Menurut dia, fasilitas tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas per tahun.

"Fasilitas pendukung PMR memungkinkan proses produksi emas dari hulu ke hilir di dalam negeri yang akan memberikan nilai tambah bagi neraca perbankan Indonesia," tambah Airlangga.

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga menyebut Indonesia memiliki PR serius untuk mampu menjawab agenda besar hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam.

Tantangan ini tak lepas dari kebutuhan investasi yang cukup besar pada sektor mineral dan batu bara yang masuk dalam sektor prioritas kebutuhan investasi di Indonesia.

"Mineral dan batubara menjadi sektor utama dalam mewujudkan transformasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri berbasis nilai tambah (hilirisasi). Kebutuhan investasi hingga 2040 nilainya mencapai USD 431,8 Miliar pada dua sektor ini," ungkap dia.

Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas juga optimis pembangunan smelter dapat memenuhi target lini masa kurva-S yang telah disetujui pemerintah.

"Kami terus berkoordinasi secara intensif dengan para pemangku kepentingan dalam mengupayakan akselerasi perampungan smelter Manyar," ujar dia.

Diketahui pembangunan smelter Manyar hingga akhir Desember 2022 telah mengeluarkan biaya investasi sebesar US$ 1,63 miliar atau setara Rp 25 triliun dari nilai total investasi sebesar US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun

Smelter Manyar dengan desain single-line terbesar di dunia akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Sambut Hilirisasi, Freeport Ungkap Cadangan Mineral di Papua


(dpu/dpu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading