Bukan Rp 10.000, Erick Bilang Segini Harga Asli BBM Pertalite

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis penugasan yakni Pertalite (RON 90) hingga kini belum mengalami perubahan, masih tetap dibanderol Rp 10.000 per liter sejak 3 September 2022 lalu.
Padahal, harga minyak mentah dunia menunjukkan tren penurunan dan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga menunjukkan penguatan.
Pada Kamis (2/2/2023), harga minyak Brent tercatat US$ 82,17 per barel, turun 0,8% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 0,7% ke US$ 75,88 per barel.
Sementara dari sisi kurs, rupiah menguat cukup tajam 0,63% melawan dolar AS ke Rp 14.875 per US$ Kamis kemarin, hingga menyentuh level terkuat sejak September 2022. Dengan posisi tersebut, ada risiko koreksi pada perdagangan Jumat (3/2/2023).
Apalagi, rupiah sepanjang tahun ini sudah menguat 4,4%, nyaris membalikkan separuh pelemahan sepanjang tahun lalu.
Meski demikian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, saat ini harga jual BBM Pertalite di masyarakat masih lebih rendah dibandingkan harga keekonomiannya.
Erick menyebut, saat ini pemerintah masih memberikan subsidi sekitar Rp 1.100 per liter untuk BBM Pertalite. Artinya, harga keekonomian BBM Pertalite kini masih berada di kisaran Rp 11.100 per liter.
"Tapi pemerintah sudah bantu Rp 6.500 untuk Solar, Pertalite Rp 1.100. Banyak itu lho. Tinggal gaya hidup kita," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (02/02/2023).
Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji. Tutuka menyebut, harga keekonomian BBM Pertalite terakhir di periode Januari 2023 menurutnya masih di atas Rp 1.000 per liter dari harga yang dibanderol saat ini Rp 10.000 per liter, sehingga pemerintah belum menurunkan harga BBM Pertalite.
"Kita lihat terus perkembangan minyak dunia, jadi minyak dunia itu tidak turun juga, naik turun naik turun, sekarang mau naik lagi malahan, jadi coba lihat saja harga minyak dunia. Kalau harga (minyak) kemarin agak rendah itu ternyata kalau kita cek masih ada di sekitar Rp 1.000 berapa (selisihnya), dengan harga Pertalite yang saat ini jadi harga keekonomiannya masih tinggi Rp 11 ribu, jadi kita tidak mengubah harga Pertalite, ya disubsidi tadi," paparnya saat konferensi pers, Senin (30/01/2023).
Dia pun menegaskan, dengan pemerintah masih memberikan subsidi Rp 1.000 per liter, maka pemerintah memutuskan belum melakukan perubahan harga BBM Pertalite.
"Jadi kita belum ubah karena memang kondisinya harga keekonomiannya masih di atas harga Pertalite saat ini yang disubsidi," ucapnya.
Sementara itu, harga BBM setara Pertalite atau RON 90 yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta justru telah dinaikkan per 1 Februari 2023 ini.
Baik Shell, BP-AKR, maupun Vivo juga telah menaikkan harga BBM RON 90 atau setara Pertalite.
Meski Pertamina hingga kini masih membanderol harga BBM Pertalite Rp 10.000 per liter, namun SPBU swasta menaikkan harga BBM RON 90 ini.
Harga BBM jenis Revvo 90 yang dijual SPBU Vivo misalnya, mulai 1 Februari 2023 dinaikkan menjadi Rp 13.710 per liter dari yang sebelumnya pada Januari 2023 hanya Rp 11.800 per liter.
Tak hanya Vivo Energy Indonesia, SPBU milik BP Indonesia - AKR juga menaikkan harga BBM setara Pertalitenya atau BP 90 menjadi Rp 13.860 per liter dari sebelumnya Rp 12.940 per liter.
[Gambas:Video CNBC]
Heboh Pertalite Keruh, Begini Potret Uji Kualitasnya
(wia)