Gak Diduga! Begini Ide Cemerlang Jokowi di Era Serba Listrik

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 03/02/2023 11:25 WIB
Foto: Kendaraan listrik menjadi mode transportasi resmi untuk mendukung operasional selama kegiatan KTT G20 Indonesia berlangsung. PLN menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah titik, di kawasan pelaksanaan KTT G20. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berambisi untuk menggenjot terciptanya ekosistem mobil listrik di Indonesia yang mencakup beberapa aspek. Misalnya dimulai dari baterai hingga kendaraan listrik itu sendiri.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali kali menyampaikan bahwa pemerintah tidak melihat program hilirisasi sebagai project by project.

Melainkan sebagai sebuah program bersama untuk menciptakan ekosistem mobil listrik mulai dari pengolahan nikel, aluminium, tembaga dan seterusnya.


"Baterai listriknya akan dipakai untuk mobil listrik, itu kita undang investor mobil listrik-nya masuk ke Indonesia gitu jadi targetnya ya kita bikin ekosistem baterai dan mobil listrik di Indonesia," ujar Seto dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Jumat (3/2/2023).

Dengan begitu, Seto berharap Indonesia bisa menjadi salah satu eksportir mobil listrik dunia. Paling tidak untuk kawasan di Asia Tenggara - Australia.

"Targetnya itu. Jadi kita nggak bicara project by project. Jadi, ok kita stop ekspor di bauksit kita stop ekspor nanti di konsentrat tembaga ini semua kita satukan gitu jadi ekosistem industri yang tadi bukan hanya carbon footprint yang rendah tapi juga bisa kompetitif gitu di pasar," ujarnya.

Seperti diketahui, dunia sedang fokus peralihan penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan melalui kendaraan berbasis listrik atau Electric Vehicle (EV) sebagai pengganti kendaraan Berbahan Bakar Minyak (BBM). Tak terkecuali Indonesia juga gencar mendorong ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

Namun demikian, jika berbicara mengenai negara mana yang paling masif dalam pengembangan mobil listrik, semua mata saat ini tertuju ke China. Dalam urusan mobil listrik, negeri tirai bambu tersebut saat ini mulai diperhitungkan di kancah global.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah membeberkan bahwa China merupakan kategori negara dengan populasi mobil listrik terbanyak mencapai 60-70% dari pangsa kendaraan listrik. Capaian tersebut tentunya menjadikan China sebagai posisi paling pertama dalam urusan pengembangan mobil listrik.

"Kalau electric vehicles (EV) itu mau gak mau kita harus melihat dunia, itu 60-70% adalah China yang sudah pakai. Jadi dia sudah lebih kuat, lebih ngerti dan lebih berani," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (4/8/2022).

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa mayoritas pengembang mobil listrik di China saat ini bukanlah berasal dari pabrikan otomotif besar. Melainkan dikuasai oleh startup yang sedang berkembang.

"Kalau dilihat gambarnya, yang baru saya unduh kemarin Amerika itu justru nomor 3. Nomor 1 China, saya lihat dari baterai. Kedua negara negara kecil seperti Eropa. Jadi memang untuk EV itu Amerika agak lebih terbelakang dibanding China," kata dia.

Sementara kalau melihat pengembangan mobil listrik di kancah global, Indonesia sendiri cukup tertinggal. Hal tersebut tercermin dari mobil listrik yang mengaspal di Indonesia tidak lebih dari 1000 unit pada tahun 2021.

"Tahun 2021 aja gak lebih dari 1.000 unit mobil listrik sekitar 700 mobil, jadi jauh sekali, tapi akselerasinya kan bisa cepat. Kan gini SK yang keluar itu kalau orang mau buat pabrik EV di Indonesia dengan TKDN 30% itu sudah bisa mendapat insentif PPnBM 0%. Itu ada SK nya. Nah itu yang membuat kenapa Hyundai bikin (pabrik) di sini langsung," katanya.

Meski demikian, ia optimistis pengembangan mobil listrik di Indonesia akan semakin masif. Apalagi Indonesia mempunyai bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik dunia, utamanya yaitu Nikel.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Siapkan Insentif Dorong Hilirisasi Batu Bara