Gawat! 30% Kantor di DKI Masih Kosong, Gedung Baru Muncul

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Kamis, 02/02/2023 16:10 WIB
Foto: Ilustrasi Gedung Perkantoran di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib bisnis perkantoran di DKI Jakarta masih tertekan. Hal ini dapat terlihat dari laporan JLL kuartal IV-2022, tingkat okupansi perkantoran kawasan CBD DKI Jakarta di angka 71% atau nyaris 30% ruang perkantoran kosong. Hal ini diperparah, pada periode yang sama ada tambahan ruang perkantoran baru yang sudah telanjur terbangun dan selesai total tambahan ada 94 ribu meter persegi.

Head of Office Leasing Advisory JLL Indonesia Angela Wibawa mengatakan secara umum, aktivitas dan permintaan terhadap sektor perkantoran Grade A mengalami peningkatan pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021 dikarenakan para perusahaan mulai aktif dalam melanjutkan strategi real estate mereka dengan melakukan perbandingan antara tetap berada di gedung mereka saat ini atau pindah ke gedung lain (move vs stay). Relokasi yang terjadi tetap didominasi oleh perpindahan menuju gedung dengan grade yang lebih baik dan strategi penghematan biaya.

Walau aktivitas meningkat, ada tren luas ruang yang dibutuhkan relatif mengecil dibandingkan sebelumnya akibat penerapan hybrid work dan workplace strategy.
Dengan dicabutnya PPKM oleh pemerintah pada akhir tahun 2022, sehingga lebih banyak pekerja yang kembali bekerja di kantor yang dapat menjadi faktor
pendukung meningkatnya jumlah permintaan ruang di sektor perkantoran.


"Walaupun tetap perlu dicatat bahwa saat ini tingkat hunian perkantoran di Kawasan CBD masih tertekan di angka 71% yang menyebabkan harga sewa pun tetap dalam tekanan mengingat beberapa gedung kantor yang akan beroperasi di tahun 2023," kata Angela dikutip Kamis (2/2/23)

Sementara itu Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim pada triwulan akhir tahun 2022, tingkat hunian sektor perkantoran berada di angka 71%
untuk Kawasan CBD dan 72% untuk Kawasan Non-CBD.

"Selain disebabkan jumlah permintaan yang masih terbatas, terdapat satu gedung di area Thamrin dan satu gedung di Jakarta Utara yang selesai dibangun sehingga menyebabkan tingkat hunian masih tertekan," katanya.

Pada tahun 2023, dua gedung di area Thamrin dan koridor Sudirman diperkirakan akan selesai dibangun yang berpotensi menambah jumlah pasokan sektor
perkantoran sekitar 130 ribu meter persegi. Sedangkan untuk Kawasan Non-CBD, diperkirakan akan ada penambahan sekitar 95 ribu meter persegi pada tahun 2023 dari tiga gedung perkantoran yang berlokasi di Jakarta Pusat dan Selatan.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sengketa Pulau Tujuh, Gubernur Babel Gugat Mendagri