
Bulog Diminta Jaga Stok Beras 2,4 Juta Ton, Persiapan Pemilu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog mendapatkan penugasan oleh pemerintah untuk menjaga stok beras pada 2023 sebanyak 2,4 juta ton. Ini untuk menangkal seretnya stok beras ditambah potensi kenaikan harga jelang Pemilu 2024 mendatang.
"Kita sekarang ada penugasan tahun 2023 ini Bulog harus punya stok 2,4 juta ton," ungkap Dirut Bulog Budi Waseso saat diskusi dengan media di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (2/2/2023).
Jumlah stok tersebut cukup besar karena biasanya Bulog hanya diminta menyiapkan stok beras sebanyak maksimal 1,5 juta ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Buwas pun tak khawatir soal ini karena kapasitas gudang Bulog mampu menampung hingga 3,6 juta ton.
"2,4 juta ton itu masih sedikit, tapi itulah yang ditugaskan negara," sebutnya.
![]() Rata-rata harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang mengalami kenaikan |
Dari 2,4 juta ton, nantinya 1 juta akan dialokasi sebagai stok CBP sehingga bisa dipakai dalam keadaan darurat atau stok beras nasional menyusut. Sedangkan Bulog juga harus rutin menggelar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) setiap tahunnya sebanyak 1,2 juta ton sampai 1,4 juta ton dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 9.450 per kg.
Sementara itu, untuk pengadaan 2,4 juta ton nantinya Bulog akan menyerap beras dalam negeri. Menurut perhitungan Buwas, Bulog akan membeli beras petani secara masif pada Mei-Juni 2023 atau saat masa puncak panen.
"April, Mei, Juni itu puncaknya panen raya. Itu waktu Bulog untuk menyerap. Ada panen gaduh, nah panen gaduh itu kita akan menyerap 30%," sebutnya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh Buwas Murka: Banyak Karyawan Bulog yang Mau Saya Mundur