Energy Corner Special B35

Mudahkan Pengusaha, Pertamina Pangkas Distribusi Biodiesel

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Selasa, 31/01/2023 12:15 WIB
Foto: Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution, dalam acara Energy Corner Special B35 Implementation bertajuk "B35 Untuk Ketahanan dan Kemandirian Energi Menuju Transisi Energi yang Merata dan Berkeadilan" pada (31/1/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga, mengungkapkan pihaknya telah melakukan simplifikasi jumlah terminal untuk penyaluran biodiesel dari produsen ke terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) milik perseroan.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, pihaknya telah memperpendek jalur distribusi biodiesel dari produsen hanya ke 17 terminal dari total 112 terminal distribusi biodiesel. Dengan demikian, penyaluran biodiesel ke terminal lainnya menjadi tanggung jawab internal Pertamina, bukan lagi di produsen biodiesel.

Menurutnya, ini dilakukan untuk mempermudah penyaluran biodiesel dari produsen ke terminal BBM milik perseroan.


"Tantangan kami dalam mempersiapkan infrastruktur karena ada 112 terminal distribusi biodiesel. Namun kalau harus disuplai semua, Aprobi pasti sulit. Kami lakukan simplifikasi menjadi 17 terminal, dari 17 sisanya merupakan tanggung jawab Pertamina untuk sampai ke 112 yang lain," jelasnya dalam acara peluncuran B35 'Special Energy Corner B35 Implementation' CNBC Indonesia, Selasa (31/01/2023).

Selain itu, menurutnya tantangan lainnya dalam pendistribusian biodiesel ini antara lain infrastruktur tangki, pencampuran, penerimaan, dan penjagaan kualitas karena rantai suplai yang panjang. Dia mencontohkan salah satu jalur distribusi dari Balikpapan lalu ke Makassar, Ambon, hingga Merauke.

"Jadi harus jaga quality, kita minta tolong ke teman-teman kualitas B35 harus ditingkatkan karena sifat hidroskopkis, water contain rendah. Itu sekaligus harapan kami apabila B35 akan dijalankan sesegera mungkin," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan, pihaknya juga berkomitmen untuk memperbaiki kualitas, baik dari sisi kandungan air, dan stabilitas oksidasi dari saat ini mencapai 11 jam.

"Kita harus memperbaiki storage dan transportasi, meski hanya nambah 5% tapi transport harus baik, ini yang kami lakukan dengan perbaikan tata kelola kita," imbuhnya.

Dia menegaskan, pada Januari ini pihak produsen biodiesel sudah mulai memasok dengan standar B35.

"Tahun ini bulan Januari kami semua dari industri sudah memasok dengan standar B35, jadi besok tinggal meneruskan," ucapnya.

Seperti diketahui, pemerintah mulai besok, Rabu, 1 Februari 2023, memberlakukan program pencampuran biodiesel 35% (B35) pada minyak diesel/ Solar RI. Ini artinya, kandungan biodiesel di minyak Solar meningkat 5% dari sebelumnya hanya 30% (B30).

Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Mahmud saat acara peluncuran B35 di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (31/01/2023).

"Alhamdulillah acara kita pagi hari ini yang insya Allah B35 akan dimulai besok hari pada 1 Februari 2023.. B35 akan segara masuk di dalam seluruh transportasi nasional kita yang menggunakan bahan bakar biodiesel," ungkapnya dalam acara peluncuran B35 yang juga turut ditayangkan dalam 'Energy Corner Special B35 Implementation' CNBC Indonesia, Selasa (31/01/2023).


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Prabowo Subianto Resmikan Proyek EBT Senilai Rp 25 T