Ekonomi Dunia 'Remang-remang' di 2023, IMF Kirim Pesan Ini!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 January 2023 09:38
Pierre-Olivier Gourinchas Kepala Ekonom & Direktur, Departemen Riset saat berbicara dalam Pembaruan Outlook Ekonomi Dunia di Singapura. (Tangkapan Layar Youtube IMF)
Foto: Pierre-Olivier Gourinchas Kepala Ekonom & Direktur, Departemen Riset saat berbicara dalam Pembaruan Outlook Ekonomi Dunia di Singapura. (Tangkapan Layar Youtube IMF)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia masih akan dibayangi oleh ketidakpastian pada tahun ini. Pengetatan moneter di negara maju akibat lonjakan inflasi akan menekan negara berkembang.

Pasalnya, pengetatan moneter ini memicu capital outflow yang membuat nilai tukar di negara berkembang (emerging market) bergejolak.

Penasihat Ekonomi dan Direktur Riset IMF Pierre-Olivier Gourinchas menilai negara berkembang harus membiarkan nilai tukarnya beradaptasi dengan kondisi pengetatan kebijakan moneter global ini.

"Ini dilakukan menggunakan cadangan devisa dan manajemen aliran modal untuk memperhalus kerentanan volatilitas yang berlebihan," kata Gourinchas dalam konferensi pers, World Economic Outlook, Selasa (31/1/2023).

Selain itu, IMF berpandangan insentif ataupun subsidi yang diberikan pemerintah kepada individu dan bisnis sangatlah menguras anggaran dan tidak menimbulkan efek berkelanjutan. Oleh sebab itu, IMF meminta negara-negara yang memberlakukan ini untuk menjaga kapasitas fiskalnya.

Caranya, lanjut Gourinchas, negara harus menaikkan harga energi sehingga langkah ini akan menekan permintaan.

"Dan ini akan menghindari stimulasi berlebihan terhadap ekonomi," tegasnya. Di sisi rantai pasok, Gourinchas mengungkapkan negara-negara bisa menghapus hambatan utama dengan menekan harga dan mendorong transisi hijau.

Langkah ini akan mendorong kerugian yang muncuk sejak awal pandemi, terutama untuk negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah.

Lebih lanjut, Gourinchas mengatakan fragmentasi global tengah berkembang. Dia berpesan agar negara-negara didunia memperkuat kerja sama bilateral. IMF memperkirakan ekonomi global pada tahun ini akan tumbuh sebesar 2,9%.

Pembukaan kembali ekonomi China, disebut sebagai salah satu penyelamat pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini.

"Pembukaan kembali China yang tiba-tiba menyelamatkan jalan bagi pemulihan aktivitas yang cepat dan kondisi keuangan global telah membaik karena inflasi mulai mereda," jelas Gourinchas.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning! IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Dunia 2023 Jadi 2,7%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular