Kasihan, Subsidi Mobil Listrik Ternyata Ga Langsung Rp80 Juta

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
27 January 2023 09:55
Pengunjung melihat mobil listrik Hyundai Ioniq yang dipamerkan dalam ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE, BSD City, Tangerang Selatan, Senin (15/11/2021). Hyundai Ioniq meluncur berbarengan dengan Hyundai Kona medio November 2020 lalu. Dari segi eksterior, Hyundai Ioniq Electric ini sudah terpancar aura futuristik, berkat grill tanpa lubang, dengan lampu khas unik yang berasal dari lampu depan LED ke Day Running Light (DRL). Dari sisi interior, IONIQ menampilkan kesan modern dengan kursi berbalut kulit. IONIQ juga memiliki dua layar LCD yang menampilkan berbagai informasi untuk pengemudi. Cluster Supervision dengan layar LCD TFT 7
Foto: CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengungkapkan, pembahasan menyangkut percepatan adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dan peraturan terkait sudah final. Termasuk, soal insentif yang akan diberikan untuk pembelian mobil dan motor listrik.

Hanya saja, besaran subsidi yang akan diberikan sepertinya di luar prediksi awal. Setidaknya begitu jika mengacu pernyataan Menko Luhut. 

"Kita sudah finalkan (terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin. Minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kementerian Keuangan terkait subsidi dan sebagainya," kata Luhut dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (27/1/2023).

"Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal. 7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti akan diumumkan semua, nanti akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana," tambahnya.

Seperti diketahui, pada 15 Desember 2022 lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah tengah mempersiapkan insentif untuk pembelian kendaraan listrik.

Namun, dengan syarat, insentif hanya untuk kendaraan yang diproduksi di Tanah Air.

"Jumlah subsidinya akan kami hitung tapi kira-kira untuk mobil listrik akan diberikan insentif Rp80 juta, mobil listrik berbasis hybrid Rp40 juta. Juga motor listrik baru diberi insentif Rp8 juta, sementara motor konversi diberikan insentif Rp5 juta," kata Agus dalam tayangan video ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden.

Hanya saja, saat menghadiri Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1/2023), Luhut memberi sinyal, besaran insentif mobil listrik tidaklah lah langsung bulat Rp80 juta.

"Mobil akan diberikan nanti insentifnya. Dari mungkin pajaknya yang mungkin 11% akan dikurangi beberapa persen," kata Luhut.

Pabrik Raksasa

Sementara itu, Luhut mengaku percaya Indonesia siap membangun ekosistem menuju transformasi KBLBB. Menyusul dibangunnya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara.

"Ekosistem yang kita bangun ini sudah ada raw material-nya, refinery-nya, EV battery-nya semua sudah tersusun. Ini sudah berjalan dan Presiden akan ground-breaking tanggal 27 Februari 1.400 Megawatt dari 10.000 Megawatt di Sungai Kayan dan sekitarnya. Jadi ini one of the largest and greatest downstream industry akan ada di Tanah Kuning nanti," papar Luhut.

Lebih lanjut, dia menambahkan, dengan adanya industri hilir skala raksasa itu, membuat perekonomian Indonesia lebih berimbang antara kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur.

"Dulu ekonomi kita banyak di Jawa dan Sumatera. Sekarang investasi 53% atau lebih sudah ada di Indonesia Timur. Pendidikan terbaik, Politeknik terbaik berada di Indonesia Timur," pungkasnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng.. Luhut Sebut Motor Listrik Akan Disubsidi Rp 6,5 Juta!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular