
Menlu Blak-blakan Kontribusi Korsel untuk RI, Ada soal IKN

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan bilateral Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) memasuki tahun ke-50. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi menyebut Negeri Ginseng bukan sekadar teman dekat, tetapi mitra strategis khusus.
Hal ini disampaikan Retno melalui sambutannya dalam gelaran Indonesia-Korea Morning Talk: Celebrating 50 Years of Friendship pada Kamis (26/1/2023).
"Saat ini, Indonesia dan Republik Korea (ROK) lebih dari sekadar teman dekat. Kami adalah mitra strategis khusus," kata Retno.
"Hubungan bilateral kita terus berlanjut dan terwujud dalam kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat kita, termasuk di bidang keamanan, investasi maritim, pariwisata, budaya, pertukaran orang ke orang," tambahnya.
Retno menyebut tahun ini, hubungan RI-Korsel mencatat tonggak sejarah baru dengan berlakunya Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
Dengan IK-CEPA yang akan diterapkan pada 2023, Indonesia ingin Korea Selatan menjadi hub baru bagi produk ekspor Indonesia, terutama untuk produk elektronik dan otomotif.
"ROK juga terlibat dalam pembangunan ibu kota baru Nusantara, di mana total investasi mencapai US$ 6,37 miliar, membuka hingga 58 lapangan pekerjaan," imbuh Retno.
Menurut Retno, perayaan setengah abad ini adalah momentum kedua negara untuk semakin memperkuat kemitraan, terutama saat menghadapi tantangan zaman, seperti efek pandemi, resesi hingga dinamika geopolitik di kawasan Indo Pasifik.
"Ke depan, ada dua hal yang harus kita fokuskan," ujarnya.
Pertama, kata Retno, kedua negara akan membangun ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan. "Dalam hal ini saya senang mengetahui investasi ROK di industri baja dan kendaraan listrik kami," katanya.
Kedua adalah mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo Pasifik. Menurut Retno, kontribusi Korsel untuk implementasi nyata ASEAN Outlook di Indo-Pasifik sangatlah penting.
Saat ini Indonesia juga masih tertinggal dalam hal perdagangan dengan Negeri Gingseng dibandingkan Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Ke depan, RI ingin menyamakan posisi dengan dua negara di Asean yang sudah memiliki free trade agreement (FTA) dengan Korea, yakni Singapura dan Vietnam.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak Nih Update Terbaru Jet Tempur RI 'Siluman' 2040
